Home Hukum BBWSBS Sidak ke Sungai, Temukan Kebocoran Limbah Cair

BBWSBS Sidak ke Sungai, Temukan Kebocoran Limbah Cair

Sukoharjo, Gatra.com- Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Perum Jasa Tirta (PJT), dan sejumlah warga Nguter, Sukoharjo melakukan pengecekan sungai, Kamis (29/4). Sidak dilakukan untuk menindaklanjuti aduan warga terkait tercemarnya aliran irigasi dan sungai karena limbah cair PT RUM. 

Menurut tokoh masyarakat Kecamatan Nguter, Tomo, tim ditunjukkan langsung fakta-fakta dilapangan dari aduan yang telah disampaikan kemarin. Ada sejumlah tempat yang dikunjungi, seperti di Water Intek PT RUM di Desa Pengkol, aliran saluran pembuangan di Desa Gupit, dan saluran pembuangan limbah cair PT RUM di aliran Bengawan Solo di Desa Nguter. 

"Tadi kita tunjukan ada kebocoran air got, bukan air limbah. Tapi sering membuat air berubah membuat warna, dan bau. Kami juga tinjukan kebocoran pipa limbah di sawah. Itu mencemari sawah, tanahnya menjadi hitam sehingga tidak bisa ditanami," ujarnya. 

Selain itu, tim juga ditunjukan titik-titik sambungan pipa pembuangan PT RUM yang sudah rusak. Kerusakan terjadi pada sambungan pipa uang sudah mulai terbuka disejumlah titik. 

Tomo beranggapan, pemasangan pipa PT RUM ini tidak sesuai prosedur. Pasalnya, disejumlah tempat, pipa ditanam ke dalam tanah, dan di beberapa titik lainnya pipa menempel tanah. Sehingga ia meminta PT RUM untuk tutup dulu hingga permasalahan limbahnya bisa diatasi. 

"Harusnya pemasangannya 1 meter diatasi tanah, ini kan menempel. Dan disini (saluran pembuangan) bau. Harapan kita, menghentikan pencemaran lingkungan, dan mari kita selamatkan Sungai Bengawan Solo," imbuhnya.

Sementara itu, tim BBWSBS telah mengambil tiga sempel air itu aliran kali belakang pabrik PT Rum dan di areal persawahan di Dusun Ngrapah, Desa Gupit. Dan di Sungai Aliran Bengawan Solo didekat pipa pembuangan akhir limbah PT RUM di Desa Nguter. 

PPNS BBWSBS Wahyono, mengatakan sempel air yang diambil akan dibawa ke laboratorium untuk diuji. "Hasilnya labnya nanti, akan kita jadikan landasan untuk membuat rekomendasi terkait kondisi ini," katanya.

Selain itu pihaknya juga telah mengambil dokumentasi di lokasi yang ditunjukan warga. Ia mengaku, BBWS hanya melakukan monitoring terkait dengan kondisi air sungai ini. "Untuk tindakan nanti di Dinas Lingkung Hidup (DLH). Semoga kedepannya sudah tidak ada lagi keresahan ditengah masyarakat," tandasnya.

1837