Purwokerto, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengimbau warga sekitar lokasi klaster COVID-19 di dua desa untuk melaksanakan salat tarawih di rumah saja. Selain itu, pemerintah desa juga diminta melakukan koordinasi dengan Puskesmas setempat untuk melakukan disinfeksi di lokasi penularan.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, jemaah yang terpapar Covid-19 berasal dari dua masjid/mushala yang diduga menjadi lokasi penyebaran Covid-19. Masing-masing di Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor dan Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede.
Pemerintah desa, kata dia, langsung bergerak cepat dengan memberikan edukasi kepada warga agar untuk sementara waktu melaksanakan salat tarawih di rumah masing-masing.
"Setelah diketahui kasus tersebut, puskesmas langsung koordinasi dengan satgas desa. Desa telah melakukan disinfeksi dan penutupan dua masjid dan dua mushala di wilayah tersebut. Warga desa sekitar sudah diberikan edukasi untuk tarawih di rumah," kata Husein kepada wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (29/4).
Husein mengatakan, Puskesmas juga masih terus melakukan tracing untuk mengantisipasi penyebaran virus ini lebih meluas. Sebab, ada kelompok jemaah tertentu yang berpindah masjid ke wilayah lain. Sehingga kemungkinan penelusuran dapat berkembang ke masjid di wilayah lain.
Dia mengatakan, guna mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya akan menggelar pertemuan dengan tokoh agama. "Dalam dua hari ini akan ada pertemuan dengan tokoh agama, bentuknya (antisipasi penularan COVID-19) seperti apa ," kata Husein.
Sebelumnya diberitakan, puluhan jemaah yang melaksanakan salat tarawih di Kabupaten Banyumas terpapar Covid-19. Sedikitnya, 54 orang kontak erat telah ditelusuri di Desa Pekaja. Hasilnya, pada Kamis (29/4) siang, ditemukan 21 orang terkonfirmasi positif setelah sebelumnya terdapat 10 orang yang positif COVID-19.
Menurut Husein, dari jumlah tersebut, sebanyak 43 orang menjalani isolasi mandiri dan satu orang lainnya dirawat di RSUD Banyumas. Sementara untuk klaster tarawih di Desa Tanggeran, sebanyak tujuh orang jemaah dinyatakan positif COVID-19.