Purwokerto, Gatra.com- Puluhan jemaah shalat tarawih pada dua desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terpapar COVID-19. Seluruh warga yang terpapar berjumlah 44 orang. Bupati Banyumas, Achmad Husein kepada wartawan mengatakan, jemaah yang terpapar virus Corona berasal dari dua masjid dan dua mushala di Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor dan Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede.
"Dua kasus (di Pekaja) awal. Kemudian kami lakukan tracing ketemu kontak erat 16 dan yang positif 10 orang. Kemudian ditracing lagi mendapat 54 kontak erat. (Kamis) Siang ini keluar hasil tambahan 21 orang positif," kata Husein, Kamis (29/4).
Dia mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 43 orang menjalani isolasi mandiri dan satu orang lainnya dirawat di RSUD Banyumas. Sementara untuk klaster tarawih di Desa Tanggeran, sebanyak tujuh orang jemaah dinyatakan positif COVID-19.
Berdasarkan kronologi dari Dinas Kesehatan Banyumas, klaster tarawih di desa tersebut berawal dari satu orang jemaah yang sakit sejak awal bulan Ramadan. Namun, dia tetap berangkat tarawih. "Dari pengecekan, ada tujuh orang positif swab tanggal 22 April 2021. Satu orang kondisi gejala ringan batuk dan pilek. Enam di antaranya tanpa gejala. Sekarang mereka sedang menjalani karantina di rumah karantina Baturraden sejak tanggal 26 April 2021," jelasnya.
Karena kejadian tersebut, kata Husein dua masjid dan dua musala harus ditutup. Pihak Puskesmas setempat telah berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk melakukan disinfeksi dan penutupan sementara. "Setelah diketahui kasus tersebut, puskesmas langsung koordinasi dengan satgas desa. Desa telah melakukan disinfeksi dan penutupan dua masjid dan dua mushala di wilayah tersebut," imbuhnya.