Kupang, Gatra.com- Dana Tunggu Hunian (DTH) dari BNPB sebesar Rp500 Ribu perbulan untuk Kepala Keluarga yang rumahnya rusak berat akibat bencana badai seroja Rabu 28 April 2021 mulai disalurkan Pemerintah Pusat.Total dana tahap pertama ini sebesar Rp7,4 miliar
Dana Tunggu Harian ( DTH) ini diserahkan secara simbolis oleh Perwakillan BNPB, Brigjen Syahyudi kepada Gubernur NTT. Selanjutnya diserahkan kepada Bupati Kupang Korinus Masneno dan Wakil Walikota Kupang, Herman Man. Bupati lainnya mengikuti secara virtual
Total bantuan DTH untuk NTT sebesar Rp7,4 miliar lebih. Khusus untuk Kabupaten Kupang dengan kategori rumah yang rusak berat sebanyak 2.060 unit x 500.000 x 3 bulan mendapatkan dana sebesar Rp3.090.000.000.
Dalam arahannya Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat secara tegas mengultimatum Bupati/ Walikota se-NTT, daerah terdampak siklon tropis Seroja, untuk menyerahkan data kerusakan, Jumat 30 April 2021, pukul 00.00.
“Sampai batas waktu tersebut BPBD Provinsi NTT harus ditutup. Resikonya ditanggung Bupati / Walikota nya sendiri. Saat itu Pemp[rov akan umumkan ke publik. Kalau ada rakyat ribut karena tidak terlayani, saya yang akan pimpin rakyatnya untuk demo, teriak Bupati atau Walikotanya,” tegas Viktor Bungtilu Laiskodat.
Bencana ini lanjut Laiskodat adalah masalah luar biasa. Jadi pendekatannya juga harus super luar biasa. Pemerintah Pusat sudah luar biasa bantu Provinsi NTT. Para Bupati / Walikota harus tunjukkan ke Pusat, dengan bergerak lebih cepat agar tuntas.
“Menyedihkan sekali. Pemerintah Pusat dalam hal ini BNPB sudah siapkan dananya. Tinggal validasi data kerusakan dan kirim. Tetapi ini saja tidak bisa,” kesal Laiskodat.
Ketegasan Gubernur NTT ini dinyatakan saat berlangsungnya acara penyerahan Dana Tunggu Hunian (DTH) Tahap 1 pasca bencana siklon tropis seroja dari BNPB kepada Gubernur NTT dan selanjutnya dari Gubernur kepada Bupati/walikota yang diikuti secara virtual oleh Bupati se-NTT di aula kantor Gubernur NTT, Rabu 28 April 2021.
Gubernur Laiskodat juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi melalui BNPB yang bergerak cepat menangani bencana seroja di NTT.
“Kami sampaikan terima kasih untuk Presiden Jokowi. Kami sangat bangga atas kerja cepat dan kepedulian Pemerintah Pusat. Hari pertama bencana, BNPB sudah berada di lokasi bencana di Flores. Sekali lagi saya sampaikan terima kasih,” kata Laiskodat.
Sementara itu Brigjen Syahyudi dari BNPB menyatakan harapannya, penyaluran bantuan ini bisa dioptimalkan. “ Harus dipastikan agar masyarakat terdampak yang mengungsi bisa cari rumah keluarga untuk menginap sementara waktu, sambil menunggu sampai rumah selesai dibangun,” kata Brigjen Syahyudi .
Dia menambahkan penyaluran dana tunggu hunian (DTH) sebesar Rp500.000/KK/bulan selama 3 bulan.Terkait usulan bantuan hunian rumah, Syahyudi meminta agar segera di validasi sesuai fakta yang ada dan segeranya dikirim ke BNPB. Selain itu lengkapi juga administrasi untuk warga yang meninggal dunia akibat siklon tropis seroja.