Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan, Veri Anggrijono memaparkan kondisi konsumen tanah air saat ini.
Hadir Dalam diskusi daring Gatra Bicara dengan tema "Tantangan Perlindungan Konsumen"di Era Digital", pada Rabu (28/04) Veri mengungkapkan posisi konsumen Indonesia berdasarkan Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK).
Untuk diketahui, Indeks keberdayaan konsumen (IKK) merupakan parameter yang menunjukkan tingkat keberanian masyarakat suatu negara sebagai konsumen apabila tidak puas dengan produk dan layanan atau merasa dirugikan dalam suatu aktivitas perdagangan.
"Kalau kita lihat dari lima tahun terakhir, Indeks Keberdayaan Konsumen kita ini terus meningkat." jelas Veri.
Indeks keberdayaan konsumen sendiri terdiri atas lima kategori, yakni sadar, paham, mampu, kritis dan berdaya. Untuk posisi konsumen Indonesia sendiri dalam IKK saat ini masih berada di tahap mampu.
"Diharapkan pada tahap mampu ini, konsumen Indonesia dapat menggunakan hak dan kewajibannya untuk menentukan pilihan yang terbaik serta menggunakan produk dalam negeri." jelas Veri.
Lebih lanjut, Veri menjelaskan nantinya kesadaran terhadap hak dan kewajiban konsumen akan membantu mereka membuat keputusan yang tepat dalam bertransaksi sehingga mengurangi potensi sengketa atau kerugian ketika berbelanja.
Dengan dukungan para pemangku kepentingan, Veri menaruh harapan besar agar konsumen indonesia dapat beranjak ke tahap berdaya dalam Indek Keberdayaan Konsumen (IKK) di tahun mendatang.
Veri turut menjelaskan tentang peran konsumen yang begitu besar memberi kontribusi dalam perekonomian nasional.
"Kalau kita lihat dari GDP Component bahwa konsumen berperan penting dalam perekonomian nasional. Konsumsi memegang perananan yang amat besar hampir 60 persen berkontribusi bagi PDB nasional." terang Veri.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Komponen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia ditopang paling besar dari konsumsi yang pada tahun ini mecapai 58,9%. Angka tersebut menguat 2,03% dari tahun lalu yang mencapai 57.93%.