Home Kesehatan Indonesia di Tengah Permasalahan Air Minum Bersih

Indonesia di Tengah Permasalahan Air Minum Bersih

Jakarta, Gatra.com- Firdaus Ali, Pendiri dan Pimpinan Indonesia Water Institute (IWI) sekaligus Staf Ahli Kementerian PUPR Bidang ESDM mengatakan bahwa Indonesia saat ini tengah mengalami permasalahan air minum bersih. Hal ini disampaikan dalam kelas jurnalis bertajuk “Peran Media Dalam Mengedukasi Masyarakat Mengenai Perilaku Hidup Bersih Melalui Pemahaman Air Minum Terstandarisasi” yang diadakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia dan Alodokter pada Senin (20/04).

Permasalahan yang dimaksud oleh Firdaus adalah adanya kelangkaan air baku untuk air bersih perpipaan yang langsung dialirkan ke rumah. Kelangkaan air baku juga dikarenakan adanya pencemaran sumber air baku. “Adanya pencemaran sumber air baku karena lokasinya yang dekat dengan pencemar,” ucap Firdaus berdasarkan keterangan tertulis.

Jarak antara sumber air dan pencemar seperti jamban atau septic tank, kandang ternak, saluran pembuangan air, dan tempat pembuangan sampa perlu diperhatikan untuk mengetahui air minum yang berkualitas.

Sumber air juga bisa tercemar oleh limbah rumah tangga, limbah industri, dan logam berat seandainya terlalu dekat, yakni 10 meter. Bakteri berbahaya seperti Pseudomonas, Klebsiella, Enterobacter, Salmonella, dan E. coli bisa terkandung dalam air jika dekat dengan sumber tersebut.

Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Gastroenterologi-hepatologi dr. Kaka Renaldi menuturkan bahwa bakteri E.coli yang dikenal sebagai penyebab diare ini juga bisa menyebabkan sindrom hemolitik uremik. Kondisi ini menyerang sel darah merah dan sel keping darah (platetelet).

“Kondisi yang rentan terjadi pada anak-anak dan lansia ini menyerang sel darah merah dan sel keping darah (platelet) serta dapat menyebabkan gagal ginjal,” ujar Kaka dalam keterangan tertulis.

E. coli juga bisa mengakibatkan keguguran bagi ibu yang sedang mengalami kehamilan. Infeksi E.coli melalui saluran kencing (uretra) bisa mengalami infeksi saluran kemih dan infeksi ginjal. Infeksi tersebut dapat berkembang dan menyebabkan infeksi selaput otak pada bayi.

Kaka mennuturkan bahwa mengonsumsi air minum dari sumber yang terlindungi diperlukan. “Sehingga, pemilihan air dengan seksama disarankan kepada seluruh masyarakat untuk mengadopsi hidup bersih dengan mengonsumsi air minum yang berasal dari sumber yang terlindungi,” katanya.

145