Jakarta, Gatra.com – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan aset konsolidasi perseroan sampai kuartal I-2021 sebesar Rp1.584 triliun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 20% dibanding priode tahun sebelumnya, yakni kuartal I 2020 yang mencapai Rp1.320 triliun.
Direktur Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengungkapkan bahwa kenaikan aset konsolidasi tersebut tak terlepas dari keputusan penggabungan anak usaha Bank Syariah Mandiri, menjadi Bank Syariah Indonesia atau BSI pada Februari lalu.
"Kenaikan aset yang signifikan tersebut terutama didorong oleh keberhasilan proses merger Bank Syariah Mandiri dan dua bank syariah Himbara [Himpunan Bank Milik Negara] lainnya menjadi Bank Syariah Indonesia dan menjadi entitas perusahaan anak Bank Mandiri," ungkapnya dalam konferensi pers virtual pada Selasa (27/4).
Sementara itu, dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga atau DPK, Bank Mandiri secara konsolidasi hingga triwulan I 2021 tumbuh 25,5% (yoy) menjadi Rp1.181,3 triliun.
Jumlah DPK itu terbagi dari komposisi dana murah yang meningkat menjadi 67,60% dari sebelumnya 64,13%. Dengan pencapaian positif di sisi kredit dan DPK, Bank Mandiri berhasil memperbaiki rasio profitabilitas perseroan.
Beikutnya, realisasi pendapatan Bank Mandiri secara konsolidasi mengalami 7,2% (yoy) menjadi Rp25,6 triliun. Hal tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) yang mencapai 12,6% menjadi Rp17,5 triliun.
Bank Mandiri juga mampu memperoleh laba sebelum provisi (PPOP) sebesar Rp 14,1 triliun, jumlah tersbut meningkat 1,7% dari periode yang sama, dengan realisasi laba bersih mencapai Rp5,9 triliun.
"Hasil kinerja Bank Mandiri di triwulan I 2021 ini menunjukkan bahwa saat ini Perseroan berada pada jalur yang tepat untuk membukukan kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya," kata Darmawan.