Tegal, Gatra.com- Klaster penularan Covid-19 di pondok pesantren (ponpes) muncul di Kota Tegal, Jawa Tengah. Belasan santri positif sehingga harus diisolasi. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari mengatakan, klaster penularan Covid-19 tersebut berada di Ponpes Ihsaniyah, Kelurahan Pekauman, Kecamatan Tegal Barat.
Kasus Covid-19 itu menurut Prima bermula ketika ada salah satu santri yang mengeluh sakit demam, batuk dan sesak nafas. Santri ini kemudian dibawa berobat ke salah satu puskesmas di Kabupaten Tegal pada 15 April. "Kemudian diswab hasilnya positif, sehingga Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal berkoordinasi dengan kami. Kami kemudian langsung melakukan tracing di ponpes," kata Prima, Selasa (27/4).
Prima mengungkapkan, dari tracing dan tes swab yang dilakukan terhadap 78 orang di ponpes pada 17 April, terdapat 12 orang yang positif Covid-19 sehingga total ada 13 orang yang positif. Mereka terdiri dari 11 orang santri dan dua orang guru. "Meskipun bukan warga Kota Tegal, tapi karena tempatnya di ponpes, mereka langsung kita isolasi di rusunawa," ujar Prima.
Menurut dia, kondisi santri dan guru yang positif Covid-19 baik. Mereka tidak memiliki gejala atau OTG. "Untuk santri yang hasilnya negatif tetap ada ponpes, tidak boleh ke mana-mana," ujarnya.
Selain mengisolasi santri dan guru, Dinas Kesehatan juga sudah meminta agar kegiatan di sekolah dan ponpes dihentikan sementara. "Sekolah dan ponpes sudah kita lakukan penyemprotan disinfektan," ucap Prima.
Prima menyebut, MTs yang berada di lingkungan ponpes sempat menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Padahal di Kota Tegal hanya ada lima sekolah yang diijinkan untuk menggelar uji coba PTM, yakni SMPN 1 Tegal, SMK Muhamadiyah 1, SMA Al Irsyad, dan MTs Negeri, dan MAN.
"Belum dapat ijin PTM, karena hanya lima sekolah yang jadi piloting. Jadi saya mengimbau sekolah yang laksanakan PTM tetap harus terapkan protokol kesehatan secara ketat," ucapnya.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tegal, Akhmad Farkhan juga membenarkan adanya belasan santri di Ponpes Ihsaniyah yang terpapar Covid-19.
Meski demikian, Farkhan menampik jika sekolah di lingkungan ponpes itu sempat menggelar PTM. Di naungan Kemenag menurut dia hanya MTs N Kota Tegal dan MAN Kota Tegal yang diijinkan menggelar uji coba PTM.
"Di Ihsaniyah tidak ada izin PTM dan memang tidak ada PTM. Selama ini daring saja. Kalau di ponpesnya memang ada kegiatan, karena pertimbangannya ponpes itu satu klaster, kalau ada yang positif, tracingnya gampang karena jadi satu. Terbukti kasus ini tracingnya juga mudah, kayaknya tidak berkembang karena dia tidak ke mana-mana," ujarnya.