Home Hukum Kiriman Takjil Maut, Bapak: Anak Saya Positif Kena Racun

Kiriman Takjil Maut, Bapak: Anak Saya Positif Kena Racun

Bantul, Gatra.com - Kepolisian Bantul masih memburu pelaku pemberi paket takjil yang menewaskan Naba Faiz Prasetyo (10) pada Minggu malam (25/4). Naba warga Dusun Salakan, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, dinyatakan oleh dokter meninggal karena racun.

Kesedihan masih tampak di wajah ayah almarhum Naba, Bandiman (47), seusai berdoa di makam putra keduanya itu. Dia tidak menyangka paket makanan yang diterima Naba bakal membawa duka mendalam.

"Saya menerima paket secara offline dari seorang wanita dengan tinggi 160-an centimeter, berkulit bersih, rupawan, dan memakai jilbab di Jalan Gayam (Umbulharjo, Kota Yogyakarta) sesudah Asar, " kata Bandiman saat ditemui Gatra.com, Selasa (27/4).

Menurut Bandiman, ia tidak terlalu memperhatikan detail wajah perempuan itu. "Tapi dia naik motor dan tidak menggunakan helm. Usia sekitar 20-25 tahun," ujar pengemudi ojek online ini.

Bandiman menjelaskan, perempuan itu meminta dirinya mengantarkan paket takjil berupa dua kotak makanan ke seseorang bernama Tomi di alamat FF 01 Perum Villa Bukit Asri, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul. Jaraknya sejauh 12,5 kilometer dari pertemuan keduanya.

Bandiman meminta ongkos pengiriman Rp25 ribu dan perempuan itu memberi Rp30 ribu tanpa meminta kembalian. Setelah mendapat nomor telepon Tomi, Bandiman menuju alamat tersebut.

"Pengirim hanya berpesan, saat nanti ditanya, paket ini dari Pak Hamid dari Pakualaman. Sayangnya, penerima paket yang bernama Tomi dan istrinya mengaku tidak punya teman atau kenalan atas nama itu," jelasnya.

Karena merasa nama penerima dan alamat benar, Bandiman meminta paket diterima. Tetapi paket itu ditolak dan diberikan ke Bandiman yang lantas dibawa pulang karena sudah mendekati waktu berbuka puasa.

Sesampainya di rumah, Naba yang baru datang dari masjid menukar gudeg yang didapatnya dengan paket yang dibawa bapaknya. Selain sate ayam dan lontong, paket itu juga berisi makanan ringan.

"Saya dan anak pertama makan dua tusuk tapi tanpa bumbu. Sedangkan Naba makan sepotong lontong yang dilumuri bumbu. Itu tidak banyak, hanya setengah sendok. Sesampai di mulut, dia bilang makanan itu pahit dan lari ke dapur untuk minum air dingin. Tapi dia langsung muntah-muntah dan jatuh," ucapnya.

Naba langsung dilarikan orang tuanya ke RSUD Wirosaban, Kota Yogyakarta. Namun setelah 15 menit mendapat perawatan, Naba tidak tertolong. "Kata dokter, anak saya positif kena racun. Soal racun jenis apa, kami menunggu hasil lab," kata Bandiman.

Ibu Naba, Titik Rini (43), mengatakan usai kejadian itu, saudara dan tetangga membawa sisa takjil itu untuk diperiksa ke laboratorium. Saudaranya bercerita, petugas lab mengatakan bahwa dari baunya, racun di makanan itu lebih dari sekadar putas dan racun ternak.

"Kami berharap kasus ini diselidiki sampai tuntas karena sudah merenggut anak saya. Jangan sampai terulang ke ojek yang lain," kata Titik di rumahnya.

Kapolsek Sewon, Kompol Suyanto, menyatakan saat ini proses penyelidikan difokuskan pada arah larinya kendaraan si pengirim takjil. Pihaknya sudah menempatkan petugas di lokasi pertemuan Bandiman dan pengirim paket.

"Bandiman sendiri tidak ingat wajah pengirim, sebab dia fokus kerja. Pengiriman paket secara offline ini juga menjadi perhatian kita," jelasnya.

Kompol Suyanto menyatakan sisa takjil sudah diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta. Dalam waktu dekat pihaknya bakal mendapatkan hasil uji untuk mengetahui jenis racun.

1826