Banyumas, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah memantau secara khusus jalur-jalur alternatif atau jalur tikus masuk ke wilayah berslogan Kota Satria ini. Pasalnya, selain jalur utama yang sudah dipantau ketat, ada sejumlah jalur alternatif yang kerap digunakan pemudik.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, Agus Nur Hadie mengatakan, jalur tikus yang paling diwaspadai berada di sisi barat Banyumas, yakni Pekuncen, Gumelar, dan Lumbir.
Dari arah utara, perbatasan Brebes-Banyumas, terdeteksi ada tiga jalur alternatif yang kerap digunakan pemudik. Sedangkan dari arah barat, perbatasan Banyumas-Cilacap-Banjarpatroman, ada satu jalur alternatif.
Jalan alternatif ini biasa digunakan untuk memecah arus lalu lintas saat terjadi kemacetan panjang. Jalur ini diduga kuat juga akan digunakan oleh pemudik untuk menghindari posko pemantauan.
“Setidaknya ada empat jalur alternatif yang biasa digunakan. Itu juga kita pantau. Nanti juga dibantu oleh Forkopimcam,” kata Agus.
Menurut dia, jalur alternatif ini wajib dipantau oleh para pemangku kewilayahan, mulai dari tingkat desa hingga kecamatan. Sebab, jika hanya mengandalkan petugas di level kabupaten, maka pemantauan tidak ada berjalan optimal.
Bahkan dia pun mengatakan, seketat apapun penyekatan di jalan, kemungkinan lolos masih sangat tinggi. Sebab, jumlah personel di posko pemantauan utama sangat terbatas.
“Itu kembali lagi kepada Satgas Covid-19 di kewilayahan. Karena tidak mungkin posko di jalan memantau 100 persen,” ucap dia.