Jakarta, Gatra.com- Pertumbuhan pembiayaan kredit PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) hingga kuartal I-2021 tumbuh hingga 5% (yoy) menjadi Rp1 triliun. Sedangkan kinerja kuartal I-2020 mencapai Rp950 miliar.

"Kuartal I-2020 ke kuartal I-2021pertumbuhan bukan yang tertinggu, karena saat Desember 2020 sudah ada gaung relaksasi PPnBM tapi realisasinya Maret. Sehingga Januari-Februari masih menunggu beli mobil baru terutama," ungkap Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman dalam paparan kinerjanya, Senin (26/4).

Selain itu, total aset kelolaan CNAF juga bertumbuh signifikan hingga 13% yoy menjadi Rp5,6 triliun. Adapun periode sama tahun lalu, total aset kelolaan CNAF hanya sebesar Rp5 triliun. "Aset kelola cukup lumayan baik double digit 13%," ujar Ristiawan.

Salah satu strategi yang dilakukan CNAF adalah dalam kondisi pandemi Covid-19 memutuskan untuk tidak berhenti booking. Sebagai gantinya adalah menerapkan prinsip kehati-hatian dengan mematok uang muka tinggi, mulai 40-50%.

"Jadi memang produk kita tidak menerapkan bunga murah di 2020 karena pandemi covid. Kita terapkan DP (down payment) tinggi. Selain itu, kita juga dorong akun kelolaan masuk ke kategori joint financing agar cost of fund rendah," papar Ristiawan.

Nah strategi ini, menurutnya berhasil dimana nilai pembiayaan baru CNAF sepanjang 2020 sebesar Rp3,75 triliun atau meningkat 5% (yoy) dari Rp3,56 triliun. Sedangkan revenue meningkat 16% dari Rp735 miliar ke Rp855 miliar.

Lalu indikator beban operasional berbanding pendapatan operasional (BOPO) menyentuh 52,6%. Pencapaian ini jauh dari rata-rata industri pembiayaan yang mencapai 91,1%.

"Dampak strategi DP tinggi ini selain membuat aset kita tetap tumbuh, juga membuat kualitas nasabah yang masuk terbilang lebih sehat," pungkas Ristiawan.