Pekanbaru, Gatra.com – Menyikapi lonjakan kasus COVID-19 di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Universitas Islam Riau (UIR) memilih menerapkan lockdown. Kebijakan ‘penguncian’ itu berlaku sepuluh hari sejak Rabu (28 April) hingga Minggu (9 Mei 2021).

Berdasarkan data yang diterima, selama penerapan lockdown tersebut seluruh kegiatan akademik seperti praktikum, seminar proposal, dan ujian skripsi serta administrasi kantor dialihkan via daring. 

"Meminta kepada seluruh fakultas atau program pascasarjana dan program studi untuk memberikan layanan secara online kepada mahasiswa," kata Rektor UIR Profesor Syafrinaldi dalam surat yang beredar, Senin (26/4). 

Pihak kampus juga menghimbau tenaga pengajar untuk melakukan kerja dari rumah, dan tidak melakukan perjalanan pulang kampung atau keluar kota. 

Adapun larangan aktivitas di kampus itu ditujukan untuk dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, mitra dan masyarakat umum. Sementara tenaga kesehatan, satuan keamanan kampus, serta gugus tugas mitigasi Covid-19 dikecualikan. 

Sementara itu Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi mempekirakan lonjakan kasus dan angka kematian pasien Covid-19 di Riau lantaran  varian baru virus Corona. 

Yopi menilai adanya kecurigaan berdasarkan pengamatan tim satgas atas pola penyebaran Covid-19 di level keluarga. 

"Tahun 2020 lalu, dalam klaster keluarga yang serumah, yang kena itu biasanya satu atau dua orang. Namun, kalau sekarang  satu orang kena, hampir  satu keluarga kena. Tapi ini baru asumsi dan kami belum bisa memastikan," tegasnya. 

Diketahui, sejak awal pandemi Maret 2020 hingga Minggu 25 April 2021 jumlah kasus positif Covid-19 di Riau mencapai 41.701 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 36.826 orang dinyatakan sembuh, sedangkan 1025 orang meninggal. 

Di kota Pekanbaru saat ini terdapat 19.802 kasus terkonfirmasi Covid-19. Dari jumlah tersebut 17.799 dinyatakan sembuh, 422 meninggal, 1.242 isolasi, dan 339 menjalani perawatan.