Pekanbaru, Gatra.com - Hujan deras yang mengguyur kota Pekanbaru sejak subuh telah memicu banjir di sejumlah tempat di kota itu, Senin (26/4). Genangan air telah menyebabkan sejumlah jalan sulit dilewati. Sejumlah kendaraan yang nekat menerobos malah teperosok ke selokan.
Berdasarkan informasi yang dirangkum Gatra.com,genangan air telah menyebabkan tersendatnya lalu lintas di Jalan HR Soebrantas menuju area Tampan, area dengan jumlah penduduk terbanyak di kota Pekanbaru.
Sebelumnya banjir telah menerpa sejumlah wilayah di kota Pekanbaru, khususnya yang dilintasi alur sungai.
Sementara itu Walikota Pekanbaru, Firdaus MT, menegaskan pihaknya akan membongkar bangunan di sepanjang bantaran Sungai Sail. Sungai Sail merupakan salah satu sungai yang melintasi kawasan Kota Pekanbaru. Sungai ini bermuara di Sungai Siak, sungai paling besar dan paling sibuk di Kota Pekanbaru.
"Bangunan di bantaran sungai itu jelas menyalahi garis sempadan sungai (GSS), sebab memperkecil lebar sungai," sebutnya.
Pemkot pun akan melakukan pembongkaran jembatan, yang tiangnya diduga turut andil mempersempit aliran air. Tiang-tiang jembatan ini akan menjadi tempat tersangkutnya sampah, yang pada gilirannya akan menganggu kelancaran arus air.
Pengamat perkotaan, Dr.Iksan, menuturkan kelancaran arus air pada sungai maupun drainase menjadi penting guna mengurangi potensi banjir. Menurutnya ketika ruang tangkapan air bekurang, sistem drainase menjadi tumpuan utama tempat air mengalir.
"Kalau ruang resapan air berkurang, maka saat hujan turun air akan mencari tempat yang lebih rendah, dengan demikian sistem drainase memainkan peran penting, karena air akan masuk ke sini. Kalau drainase mengalami gangguan, tersumbat karena sampah atau saluran yang mengecil, maka ada potensi banjir," terangnya.
Kata Iksan, untuk memastikan saluran drainase perkotaan bekerja maksimal, maka diperlukan pengawasan terhadap ruang drainase. Pengawasan bisa diterapkan kepada bangunan disekitar drainase.
"Kalau itu area drainase jangan dikeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Lakukan pengerukan jika terjadi pendangkalan drainase, pasang jaring-jaring agar sampah tidak leluasa mengalir," ujarnya.
Adapun Kota Pekanbaru ditaksir menghasilkan 1000 ton sampah perhari. Dari jumlah tersebut hanya 800 ton yang berujung di tempat pembuangan akhir, sisanya sebagian besar mengalir ke selokan.
BPBD Kota Pekanbaru memperkirakan lebih 1000 kepala keluarga terdampak banjir.