_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Pekanbaru, Gatra.com - Meski sebagian wilayah Riau diterpa hujan, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendapati adanya 13 titik panas atau hotspot di Bumi Lancang Kuning, Senin (26/4).
Menurut Forecast On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Bibin Sulianto, 13 titik panas itu diketahui tersebar di 5 wilayah. Kabupaten Pelalawan menjadi paling banyak menyumbang hotspot, yakni 6 titik.
"Kemudian di Kabupaten Bengkalis terdeteksi 3 titik, lalu Indragiri Hilir 2 titik. Sementara Kabupaten Siak dan Kepulauan Meranti masing-masing menyumbang 1 titik," urainya.
Dikatakan Bibin, dari 13 titik tersebut hanya 8 titik yang berada di level sedang, sisanya sebanya 5 titik berada di level rendah.
Sebut dia, dengan melihat level hotspot tersebut mama belum bisa dipastikan apakah ada aktivitas kebakaran hutan dan lahan atau tidak. Asal tahu saja, kebakaran hutan biasanya terjadi jika level confidence hotspot diatas 70 persen.
Meski peluang kebakaran hutan kecil kemungkinan terjadi, BMKG stasiun Pekanbaru tetap menghimbau penduduk setempat untuk tidak melakukan kegiatan yang memicu terjadinya kebakaran hutan. Pasalnya, kondisi lahan di Riau yang didominasi gambut sangat rentan terbakar.
Sementara itu, hujan sudah mengguyur sebagian wilayah Riau sejak pagi hari dan diperkirakan masih akan berlanjut hingga dini hari.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Doni Monardo berpesan agar aparat keamanan menggiatkan ronda malam untuk mengantisipasi banjir yang datang tiba-tiba.
"Selain kebakaran hutan Riau ini kalau musim hujan juga rawan akan banjir. Saya menghimbau warga melakukan ronda untuk berjaga-jaga agar mengantisipasi banjir yang datangnya malam hari," tekannya.
