Slawi, Gatra.com- Duka menyelimuti rumah orang tua Mayor Laut (P) Eko Firmanto, awak KRI Nanggala 402 asal Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu malam (24/4) setelah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto memastikan kapal selam buatan Jerman itu tenggelam dan seluruh awaknya meninggal.
Rumah yang berada di RT 13 RW 02 Desa Kaladawa, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal tersebut dipenuhi oleh kerabat dan tetangga orang tua Eko Firmanto. Mereka mengikuti tahlilan yang digelar sekitar pukul 21.00 WIB untuk mendoakan Eko.
Selain kerabat dan tetangga, malam itu sejumlah anggota Pangkalan TNI AL (Lanal) Tegal juga tampak mendatangi rumah orang tua Eko dan mengikuti tahlilan.
Ibu Eko, Rosita (56) terlihat menangis saat mendapat pelukan dari sejumlah kerabat yang mencoba menguatkan ibu empat anak itu.
Tak hanya Rosita, ayah Eko, Rakiyan (59) pun tak kuasa menahan tangis saat mengungkapkan kabar duka yang diterima keluarga di Tegal ihwal nasib awak KRI Nanggala 402, termasuk Eko. "Keluarga di Tegal pertama dikabari istrinya yang tinggal di Surabaya," ujar Rakiyan.
Setelah mendapat kepastian gugurnya Eko, Rakiyan berharap jasad sang anak segera ditemukan sehingga bisa dimakamkan. "Harapan kami jasadnya segera diangkat untuk dimakamkan," katanya.
Rakiyan mengatakan, keluarga sudah memutuskan akan memakamkan Eko di Surabaya jika jasadnya ditemukan. "Nanti keluarga di Tegal ke sana," ujarnya.
Sabtu (24/4), Rakiyan masih berharap anaknya bisa selamat kendati pada hari itu cadangan oksigen di dalam kapal diperkirakan sudah habis sehingga menipiskan peluang awak kapal bisa bertahan hidup. "Kemarin masih berharap selamat, sekarang pasrah sama takdir," tuturnya.
Perwira Pelaksana (Palaksa) Lanal Tegal, Mayor Laut (P) Kadrawi mengatakan, pihaknya datang bersama sejumlah anggota Lanal Tegal untuk memberikan support moril kepada keluarga Eko Firmanto mewakili Komandan Lanal Tegal.
"Kami memberikan support moril pertama sebagai sesama warga TNI AL, dan saya pribadi sebagai warga Hiu Kencana, sebutan dari anggota kapal selam,” ujar Kadrawi usai tahlilan.
Kadrawi, mengatakan, insiden yang dialami Eko Firmanto dan awak KRI Nanggala 402 lainnya merupakan tantangan dan konsekuensi dari tugas yang harus dijalankan prajurit TNI. "Saya mewakili Komandan Lanal memberikan ucapan bela sungkawa," ujarnya.
Eko Firmanto (36) adalah perwira TNI Angkatan Laut yang lulus dari Akademi Angkatan Laut pada 2004. Selepas lulus, anak pertama dari empat bersaudara itu langsung bertugas di Surabaya.
Di Kota Pahlawan, Eko menemukan tambatan hati yang merupakan dokter gigi dan putri seorang kolonel AL. Keduanya menikah pada 2010 dan dikaruniai dua orang anak. Anak pertama kelas 1 SD, sedangkan yang kedua TK.