Jakarta, Gatra.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN digelar di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan pada Sabtu (24/4). Pertemuan tingkat tinggi pimpinan negara ASEAN itu diharapkan mampu menghentikan kekerasan dan konflik di Myanmar, serta menciptakan perdamaian dan pemulihan demokrasi di negara tersebut.
Anggota Komisi I DPR Sukamta, menyebut kehadiran forum tersebut sangat strategis untuk dimanfaatkan pemuka ASEAN guna melahirkan solusi konkret bagi Myanmar. “Saya lihat para pemimpin negara ASEAN sudah kompak melihat krisis Myanmar saat ini sudah di luar batas, ada pelanggaran HAM berat dengan korban jiwa lebih dari 700 jiwa. Jadi tidak ada lagi alasan untuk tidak ikut campur terhadap persoalan yang terjadi pada Myanmar yang merupakan anggota ASEAN,” ujar Sukamta dalam keterangannya kepada Gatra.com belum lama ini.
Wakil Ketua Fraksi PKS itu berharap, KTT ASEAN mampu melahirkan keputusan yang dapat mencegah situasi konflik di Myanmar yang terus memburuk. ASEAN menurutnya punya peran signifkan untuk memulihkan demokrasi dan konflik etnik di Myanmar yang terus mengeras dari kelompok etnis.
“Jika situasi ini tidak segera ditangani bisa mengarah kepada perang saudara. Hal ini akan rawan adanya intervensi negara-negara besar yang akan membuat kawasan ASEAN menjadi tidak kondusif dan tidak stabil,” katanya.
Sukamta lebih lanjut meminta KTT ASEAN memberi tenggat waktu yang ketat kepada rezim kudeta yang illegitimate untuk menjalankan keputusan yang dihasilkan.
“Utusan pemimpin kudeta Myanmar hadir. KTT harus beri batas waktu kepada rezim untuk penghentian segala bentuk kekerasan, membebaskan semua tahanan politik dan kembalikan kedaulatan sipil. KTT juga perlu membentuk tim panel untuk melakukan monitoring pelaksanaan keputusan”.
Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS berharap KTT ASEAN bisa berjalan sukses. “Saya sampaikan apresiasi kepada Presiden Jokowi dan Bu Menlu Retno Marsudi yang telah menginisasi KTT ASEAN untuk bahas krisis Myanmar. Semoga perhelatan ini bisa berjalan lancar dan suskes, mampu hadirkan solusi bagi Myanmar.”