
Semarang, Gatra.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta para santri agar menahan diri dan tidak mudik Lebaran 2021 untuk mencegah penyebaran Covdid-19.
“Tak usah mudik. Santri agar turut menjadi bagian dari tren baik penanganan Covid-19,” katanya saat berkunjung ke Yayasan Sosial dan Panti Asuhan At-Taqwa, Dukuh Genting, Meteseh, Tembalang, Semarang, Sabtu (24/4).
Pelarangan mudik Lebaran lanjut Ganjar, merupakan bagian dari pencegahan penyebaran Covid-19, sebab mudik akan menimbulkan kerumunan orang dalam jumlah banyak.
Kondisi muncul kekhawatiran diabaikannya protokol kesehatan Covid-19, seperti memakai masker dan menjaga jarak. “Kenapa kok tak boleh mudik, karena kalau mudik itu rombongan banyak sekali, sehingga ada potensi ketularan Covid-19,” ujarnya.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini mencontohkan kasus Covid-19 di India akibat mengabaikan protokol kesehatan dengan berkerumun hanya butuh waktu 15 hari banyak orang yang terpapar virus tersebut dan yang meninggal dunia juga banyak.
Kasus di India agar bisa menjadi pelajaran, terutama para santri bisa mengerti dan mau menahan diri untuk tidak mudik Lebaran
“Sebaiknya tahan dulu, enggak usah mudik, terus kemudian cukup kasih salam-salam saja. Menyapa keluarganya dengan video call. Pak Gubernur juga tidak mudik,” ujar Ganjar.
Kepada para anak asuh Yayasan Sosial dan Panti Asuhan At-Taqwa yang dari luar provinsi, Ngawi Jawa Timur, Medan, dan Palembang, Ganjar meminta agar tetap tinggal di asrama.
“Di sini temannya kan banyak dan bisa melaksanakan salat Idulfitri bersama-sama. Tidak usah pulang mudik,” katanya.
Salah seorang anak panti asal Palembang, Marlina Sintya Bella, menyatakan merasa sedih karena tidak bisa mudik Lebaran mendatang untuk bertemu dengan keluarga.
“Nanti paling melalui video call dengan keluarga di Palembang,” ujarnya.