Sragen, Gatra.com- Simpang siur keberadaan kapal selam KRI Nanggala-402 membuat keluarga seorang kru asal Sragen, Jawa Tengah. Kru tersebut bernama Bambang Priyanto (40) asal Dukuh Ngadirejo Rt 30/Rw XIII, Desa Kroyo, Karangmalang, Sragen.
Sri Rahayu, kakak kandung Bambang mengatakan kabar hilangnya kapal selam tersebut dilihatnya dari berita televisi. Sang adik yang berpangkat serda tersebut masuk daftar kru di KRI Nanggala.
"Begitu lihat berita TV, saya langsung hubungi adik ipar (istri Bambang) yang tinggal di Surabaya. Telepon ke kantornya. Dia bilang benar. Suaminya berangkat Senin kemarin sehabis sahur. Kami lalu menangis," katanya sambil matanya berkaca-kaca, Jumat (23/4).
Hingga saat ini masih dilakukan pencarian sejak komunikasi dengan awak kapal terputus pada Rabu (21/4) dini hari. Kapal selam buatan Jerman yang resmi digunakan TNI AL sejak 1981 ini membawa 53 personel terdiri dari prajurit TNI. Dari 53 orang, sebanyak 49 orang merupakan anak buah kapal (ABK), seorang adalah komandan kapal dan, tiga orang lainnya bertugas sebagai arsenal atau artileri senjata angkatan laut.
Setelah mendapat kabar adiknya masuk di kru kapal selam itu, Sri mengaku tak berhenti berharap kabar baik. Seluruh keluarga besar juga saling komunikasi memantau informasi.
Bambang adalah adiknya yang paling bungsu dari enam bersaudara. Sebelumnya, ia kali terakhir bersua Bambang saat pulang ke Sragen di acara peringatan 100 tahun meninggalnya ibunya, Sujiyem pada 18 Maret 2021 lalu.
"Setelah lulus SMK dan diterima di angkatan laut, dia pindah ke Surabaya 20 tahun lalu. Kemarin sempat pulang 100 hari ibu, dia balik lagi ke Surabaya 20 Maret kemarin. Itu terakhir kami ketemu," katanya.