Jakarta, Gatra.com– Orang-orang tengah berebut guna memperoleh pasokan oksigen yang dapat menyelamatkan jiwanya di seluruh India pada hari Jumat, (23/4). Ada pun, tampak pasien yang terbaring dengan kondisi sekarat di luar rumah sakit dikarenakan ibu kota negara tersebut mencatat bahwa setiap 5 menit akan ada satu kematian akibat COVID-19.
Dilansir kantor berita Reuters pada Jumat, (23/4) di hari kedua berturut-turut, jumlah infeksi kasus virus corona dalam semalam di India naik lebih tinggi daripada yang pernah tercatat di mana pun di dunia, sejak pandemi menyerang pada tahun lalu, yakni sebesar 332.730 kasus positif COVID-19.
Salah seorang dokter di Kota Delhi, India, gelombang kedua itu telah melanda dengan sangat ganas sehingga rumah sakit kehabisan oksigen, tempat tidur serta obat anti-virus. Banyak pasien telah ditolak karena tidak ada tempat untuk mereka.
Selain itu, sirene ambulans terdengar sepanjang hari di jalan-jalan sepi ibu kota, salah satu kota terparah di negara tersebut. Kini, penguncian tengah diberlakukan guna mencoba dan membendung penularan virus corona.
Di samping itu juga kremasi massal telah dilakukan, karena ruang krematorium sudah penuh serta keluarga harus menunggu selama dua hari untuk mengkremasi jenazah.
Kemudian, di Rumah Sakit Guru Teg Bahadur di timur laut kota, terlihat pasien kritis yang terengah-engah tiba dengan ambulans dan bajaj. Bahkan, seorang pria di antara setengah lusin orang yang sudah menunggu berjam-jam di luar pada hari Jumat, (23/4) telah meninggal dunia sebelum diterima rumah sakit tersebut.
“Staf melakukan yang terbaik, tetapi tidak ada cukup oksigen,” ungkap Tushar Maurya, yang ibunya sedang dirawat di rumah sakit, mengatakan kepada kantor berita Reuters. “Jika kamu tidak dalam kondisi serius, tolong jangan datang. Ini tidak aman,” pungkasnya.