Jakarta, Gatra.com– Aktris Della Dartyan memerankan tokoh Sukma, seorang perempuan penari Lengger, dalam film Tarian Lengger Maut yang akan tayang di layar lebar pada 13 Mei 2021 mendatang. Dengan perannya tersebut, ia ingin menghapus stigma negatif mengenai seni tari tradisional asal Banyumas, Jawa Tengah, tersebut.
“Untuk masyarakat awam, tarian Lengger pasti berhubungan dengan konotasi yang negatif, tapi pada masa sekarang tarian Lengger itu sudah menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Banyumas,” ujar Della dalam konferensi pers virtual peluncuran trailer dan poster film resmi pada Jumat, (23/4).
“Aku melihat secara langsung gimana masyarakat di sana merasa happy banget dengan tarian Lengger ini. Anak kecil sampai orang tua nonton Lengger. Jadi bergeser sifatnya bukan lagi negatif, tapi sudah jadi bagian tradisi dan budaya dari masyarakat Banyumas,” tambah Della.
Della pun menceritakan keputusannya mengambil peran sebagai perempuan penari Lengger di film besutan sutradara Yongki Ongestu ini. Menurutnya, peran ini adalah sebuah tantangan. Ia menantang diri sendiri untuk bisa memainkan banyak peran, termasuk peran Sukma sebagai penari Lengger di film ini.
Untuk tampil optimal dalam film, Della tentu harus belajar soal tari-menari. Selama masih duduk di bangku sekolah, ia mengaku pernah belajar menari. Hanya saja, karena pengalaman tersebut sudah bertahun-tahun yang lalu lamanya, ia sudah lupa ilmunya dan mewajibkan diri untuk belajar dari yang paling dasar lagi.
Lalu, Della memulai belajar menari untuk film ini selama satu minggu di Jakarta. Baru setelah itu ia bertolak ke Purwokerto untuk belajar menari langsung dari pelaku-pelaku seni Lengger lokal di sana selama satu setengah bulan.
Dengan belajar secara langsung di tempat, Della memetik sebuah pelajaran baru, yaitu bahwa Tari Lengger tidak berkonotasi negatif, melainkan sudah menjadi hiburan rakyat di desa-desa di Banyumas.
“Kebetulan waktu itu di sana ada upacara khitanan di salah satu desa di Banyumas. Jadi aku menonton secara langsung tarian Lengger ini. Orang-orang berbondong-bondong datang ke situ untuk jadi hiburan rakyat, gitu. Di situ ada makanan kecil dan segala macem. Ada anak kecil sampai yang tua pada nonton tari Lengger. Mereka tuh happy, gitu loh,” tutur Della.
Oleh karena itu, Della merasa bertanggung jawab untuk menghapus konotasi negatif yang tersemat pada Tari Lengger yang sudah tersebar di masyarakat luas. Seni tari tradisional ini sekarang sudah menjadi salah satu hiburan rakyat sehari-hari. “Nah, itu yang perlu aku tekankan juga mengenai tarian Lengger,” pungkas Della.