Pekanbaru,Gatra.com- Banjir kembali tenggelamkan ibukota Provinsi Riau, kota Pekanbaru, Kamis (23/4). Bencana ini membuat lebih kurang 1.000 kepala keluarga terdampak genangan air.
Kepala BPBD Kota Pekanbaru Zarman Chandra, mengungkapkan hujan yang terjadi selama beberapa malam di kota Pekanbaru, berimbas naiknya permukaan sungai. Kata dia, ketinggian genangan air bervariasi di sejumlah tempat dengan rata-rata 0,5 sampai 2 meter.
"Kita sudah kordinasikan ini dengan BPBD Provinsi Riau. Data yang kita himpun ada 11 titik genangan banjir di kota Pekanbaru," jelasnya, di kota Pekanbaru, Jum'at (23/4).
Kecamatan Bukitraya dan Kecamatan Tenayan Raya menjadi wilayah paling terdampak banjir di kota Pekanbaru. BPBD sendiri telah mengerahkan sejumlah perahu fiber untuk membantu penanganan banjir.
Sementara itu dalam suatu kesempatan, ahli perkotaan, Dr. Ikhsan, kepada Gatra.com mengatakan laju pertumbuhan pemukiman penduduk ikut andil memicu terjadinya banjir di kota Bertuah.
Sebab, kemunculan pemukiman-pemukiman baru, memengaruhi ketersediaan ruang tangkapan air yang ada di kota Pekanbaru. Hal ini kemudian berdampak pada kesanggupan saluran drainase mendistribusikan air.
"Ini kan soal kombinasi antara ketersediaan ruang serapan dan ruang saluran air. Ketika ruang serapan air bekurang lantaran ahli fungsi pemukiman, perkantoran atau gedung. Maka ketika hujan, air akan mengalir mencari saluran air, disinilah infrastruktur drainase berperan," ungkapnya.
Selain dipengaruhi, pemukiman baru, lonjakan jumlah penduduk juga turut andil memicu banjir, khususnya pada variabel jumlah sampah yang dihasilkan.
"Saat ini Kota Pekanbaru ditaksir menghasilkan 1000 ton sampah perhari. Dari jumlah tersebut hanya 800 ton yang berujung di tempat pembuangan akhir. Sisanya diurai pemulung, tapi juga berakhir di selokan (drainase), jika tersumbat maka ada potensi banjir," katanya.