Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto bakal menyerahkan masterplan atau rencana induk 25 tahun bidang pertahanan negara, khususnya untuk TNI, dalam tiga pekan ke depan. 

Masterplan itu merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) setahun yang lalu.

"Sedang kita rampungkan, kita menyusun, memperbaiki Insya Allah dalam 2-3 minggu ini bersama dengan Panglima TNI rampungkan dan sampaikan ke Presiden," kata Prabowo saat konferensi pers terkait hilang kontak KRI Nanggala di Bali, Kamis (22/4).

Prabowo mengatakan, hampir semua kegiatan pertahanan negara, baik di laut, darat, udara melibatkan kegiatan rumit dengan teknologi tinggi, profesionalisme yang tinggi, serta potensi bahaya.

"Untuk TNI melaksanakan fungsinya harus dalam keadaan siap tempur setiap saat karena sangat dibutuhkan latihan, latihan pun mengandung bahaya," jelas purnawirawan Letnan Jenderal ini.

Ia juga menyebut negara akan investasi di bidang pertahanan lebih besar tanpa memengaruhi usaha pembangunan kesejahteraan. 

Pihaknya bakal melakukan pengelolaan alat utama sistem senjata (alutsista) agar lebih tertib dan efisien. Tak lupa, perlunya peremajaan unsur alutsista.

"Karena keterpaksaan, kita utamakan pembangunan kesejahteraan, kita belum modernisasi lebih cepat. Tapi ini mendesak, kita harus modernisasi alutsista lebih cepat. Kami yakin dalam waktu dekat kelengkapan bisa kita modernisasi untuk tiga matra, darat, laut, dan udara," kata Prabowo.