Jakarta, Gatra.com – Budayawan dan sastrawan Radhar Panca Dahana meninggal dunia atau tutuo usia di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta sekitar pukul 20.00 WIB malam ini.
"Telah berpulang malam ini pukul 20.00 adik saya tercinta Radhar Panca Dahana di UGD RS Cipto Mangunkusumo," demikian pesan tertulis dari Radhar Tribaskoro dalam unggahan di akun media sosialnya pada Kamis (22/4).
Ia menyampaikan permintaan maaf atas keslahan yang pernah dilakukan almarhum semasa hidup serta meminta doa agar mendapat tempat terbaik alam sana.
"Mohon maaf atas semua kesalahan dan dosanya. Mohon doa agar ia mendapat tempat yang terbaik di sisiNya," tulis Radhar Tribaskoro.
Radhar Panca Dahana lahir di Jakarta pada 26 Maret 1965 silam. Almarhum yang sempat menulis kolom di Majalah GATRA, itu meninggal dunia pada usia 55 tahun. Dia juga kerap menulis esei sastra, cerita Pendek, dan puisi di berbagai media.
Dilasir dari Wikipedia, almarhum merupakan pendiri Perhimpunan Pengarang Indonesia serta menjabat sebagai presiden Federasi Teater Indonesia hingga akhir hanyatnya.
Pria yang sempat menimba ilmu di Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Indonesia (UI), itu mempunyai satu orang anak dari pernikahannya dengan Evi Apriani, yakni Cahaya Prima Putra Dahana.
Mendiang sempat meraih sejumlah penghargaan semasa hidupnya, antara lain seniman muda masa depan Asia versi NHK pada 1996, Paramadina Award pada tahun 2005, Duta Terbaik Pusaka Bangsa-Duta Terbaik Lingkungan Hidup sejak 2004, dan menerima Medali Frix de le Francophonie 2007 dari 15 negara berbahasa Prancis.