Tel Aviv, Gatra.com – Bagi Julian Melcer, setiap hari seperti Hari Bumi. Dia pungut satu per satu puntung rokok di pantai Tel Aviv, lalu dimasukkan ke kantong plastik besar yang ia jinjing.

Sambil membersihkan pantai, pria 26 tahun itu juga menjajakan kantong kecil, yang dia sebut asbak saku, kepada perokok. Dia ingin mencegah mereka membuang sampah sembarangan.

"Saya di sini untuk melindungi dunia. Itu membakar jiwa saya, membakar tulang saya, membakar mata saya saat melihat sampah di pantai," katanya seperti dilansir Reuters (22/4).

Melcer mengatakan aktivitas ini juga mendatangkan penghasilan. Selama musim panas, dalam sebulan dia bisa memperoleh sekitar $3000 hingga $4000 dari hasil penjualan asbak saku, yang harganya $6 per buah.

Beberapa seniman turut memanfaatkan puntung yang Melcer kumpulkan. Sudah tiga tahun mereka membuat karya seni dari puntung-puntung tersebut.

Seiring berjalan waktu, Melcer menemukan cara untuk mendaur ulang hasil "tangkapannya" yang besar. Dia masukkan sekantong penuh puntung rokok ke dalam kotak, lalu dia kirimkan ke organisasi NoButts di Irlandia.

Melcer memperkirakan bahwa dia dan orang lain dalam kelompok sukarelawannya di Israel telah menemukan sekitar satu juta puntung rokok.

Di situsnya, NoButts menyebut filter rokok adalah "plastik sekali pakai paling beracun di dunia". Diperkirakan ada sekitar enam triliun puntung berserakan di seluruh dunia setiap tahun.

"Ini sangat penting karena rokok merusak alam, merusak pantai, dan saya suka pantai - ini rumah saya," kata Melcer tentang kampanyenya.