Kendal, Gatra.com - Ketua Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DPRD Kendal, Jawa Tengah Sri Supriyati mengungkapkan selama ini permerintah terlena dengan pemberian penghargaan untuk Kendal yang dikatakan bisa menjadi indikator kinerja.
Tetapi setelah LKPJ kepala daerah tahun anggaran 2020 dibedah dengan metode baru dan tidak menelan mentah-mentah LKPJ yang ada, diketahui raport kinerja pemerintah jeblok. "Hal ini kita tahu setelah LKPJ kita sandingkan dengan data Direktorat Jendral Pajak dan Keuangan, Kemenkeu," ungkapnya, Kamis (22/4).
Menurutnya, banyak faktor yang turut menyumbang dan mengakibatkan ketidakberhasilan Kendal dalam membangun. Hingga menyebabkan pembangunan di Kabupaten Kendal masih tertinggal dengan daerah tetangga.
"Terulangnya capaian indikator yang gagal di tahun 2019, ternyata ada 6 indikator lagi yang gagal dicapai di tahun 2020," jelasnya.
Faktor penyebab gagalnya capaian pembangunan diantaranya yakni, banyaknya progam copy paste, meneruskan progam lama dan tidak berani menciptakan terobosan progam baru.
"Sebenarnya tidak ada anak buah yang bodoh dan gagal dalam melaksanakan tugas. Yang ada, pempimpin yang tidak mengorganisir anak buah dan mengarahkan anak buah ataupun mendelegasikan kepada anak buahnya agar menjadi baik," tegasnya.
Menanggapi masukan dan koreksi dari Pansus LKPJ, Bupati Kendal Dico M Ganinduto menyatakan berterima kasih atas kritik, koreksi dan masukannya.
"Saya berterima kasih atas koreksi dan masukannya yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam menjalankan pemerintahan lebih baik. Perlu dioptimalkan agar menjadi bahan bagi OPD untuk memperbaiki kekurangan," katanya.
Bupati tegas mengatakan dalam membangun Kendal akan mengedepankan optimisme, bahkan ia siap menjadi garda depan dalam pemerintahan agar berjalan efesien dan lebih baik lagi.
"Semuanya akan dilakukan untuk menjalankan visi dan misi yakni Kendal handal unggul dan berkeadilan. Tahun 2021 akan melakukan penguatan layanan kesehatan dan tahun 2022 akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penguatan UMKM, industri dan pariwisata melalui pengembangan desa wisata dan pengembangan ekonomi kreatif," katanya.
Sementara di tahun 2023 Kendal akan menjadi kompetitif bisa berdaya saing dengan mengoptimalkan SDM yang berdaya saing dengan meningkatakan pendidikan dasar hingga SMP dengan meningkatkan kualitas sarpras yang merata.
"Sedangkan tahun 2024 adalah Kendal Smart City dengan menjalankan pemerintahaan transparansi dan akuntabel. Meningkatkan kelembaganam daerah, perencanaan untuk menciptakan clean good goverment," bebernya.
Pada 2025 akan dilakukan pemerataan ekonomi dengan penguatan infrastruktur jalan, ketahanan dalam penanganan bencana dan pengeloaan sampah dan angkutan yang terintegrasi agar lebih baik.
"Dan ditahun 2026 akan dilakukan peningkatan pendapatan masyarakat dan memberi rasa aman untuk bebas beraktivitas, toleransi agama dan kesetaraan gender," tandasnya.