Malaka, Gatra.com - Semua bendungan, jalan dan jembatan di NTT yang mengalami kerusakan karena bencana, badai siklon tropis Seroja, 4 – 5 April 2021 lalu akan direhabilitasi, dibangun kembali. Pemerintah Pusat akan menanganinya.
“Negara selalu hadir ketika rakyat mengalami musibah bencana. Karena itu semua kerusakan bencana alam banjir bandang akibat badai Seroja yang menyebabkan jalan, jembatan dan bendungan yang rusak, tentu Pemerintah Pusat segera ambil langkah penanganannya. Akan direhabilitasi, dibangun kembali,” kata Wakil Menteri Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jhon Wempi Wetipo saat meninjau kerusakan Jembatan Benenai di Kabupaten Malaka, NTT ( 21/4).
Jhon Wempi yang hadir bersama beberapa Pejabat Kementrian PUPR juga didampingi Penjabat Bupati Malaka, Viktor Manek ini menegaskan, secara umum dirinya sudah melihat kondisi jembatan dan bendungan Benenai.
“Kehadiran saya di Kabupaten Malaka ini untuk melihat kondisi jembatan dan bendungan Benenai yang rusak pasca bencana untuk penanganan jangka pendek dan jangka panjang,” jelas John. Khusus kerusakan Bendungan Benenai, dia mengatakan, sudah ada solusi bahwa pekerjaan ini harus cepat jalan.
“Kegiatan penanganan darurat ini diharapkan Bupati dan warga untuk memberikan kemudahan akses. Termasuk meminjamkan lahan untuk menampung material kebutuhan pembangunan,” jelas John .
Menurut Wamen John, pinjam pakai lahan ini sambil menunggu pekerjaan permanen yang membutuhkan waktu cukup lama dan panjang sekitar 18 bulan.
"Kita pinjam pakai sementara setelah selesai pembangunan permanen maka lahan dikembalikan. Khusus di NTT memang ada tiga bendungan yang rusak yakni Benenai di Malaka, Kambaniru di Sumba dan Mena di Kabupaten Timor Tengah Utara ( TTU ) ," kata John.
Mengenai, rehabilitasi, pemulihan jalan dan jembatan John menargetkan antara 6 – 7 bulan sudah bisa dituntaskan. “ Khusus untuk jalan dan jembatan yang rusak, kami targetkan dalam waktu 6-7 bulan sudah bisa normal kembali ,” katanya.