Kendal, Gatra.com- Sebuah situs candi yang diperkirakan merupakan peninggalan kerajaan pra Mataram kuno abad ke tujuh ditemukan di Dusun Bototumpang Desa Karangsari Kecamatan Rowosari Kendal Jawa Tengah. Situs candi tersebut berupa tumpukan batu merah yang tersusun meninggi.
Untuk mengambil sample dari situs candi yang akan diuji laboratkan di laboratorium New Zealand dan Perancis, tim arkeologi yang melakukan penelitian juga melakukan penggalian situs. Penggalian terhadap situs dilakukan sejak tahun 2019 lalu dan sempat terhenti akibat wabah covid-19.
Ketua tim penelitian arkeologi Agus Tijanto Endrajaya mengatakan, saat ini tim peneliti kembali melakukan penggalian situs candi dengan menerapkan protokol kesehatan. "Penggalian kali ini mulai dilakukan sejak tanggal 7 April kemarin dan akan terus dilakukan hingga tanggal 26 April mendatang," kata Agus, Rabu (21/4).
Penggalian yang dikerjakan sempat terhenti akibat arus air yang keluar cukup deras saat penggalian yang dilakukan mencapai kedalaman empat meter. Derasnya air yang keluar dari sumber air menyulitkan para pekerja saat melakukan penggalian situs.
Dalam penelitian yang dilakukan, Agus mengungkapkan, ada tiga titik dalam satu lokasi dari candi utama dengan luas sekitar 100 meter. "Tim juga menemukan semacam pelataran dan benteng dari bata merah yang tertata rapi. Benteng ini memiliki ketebalan kurang lebih 1 meter. Untuk kedalamannya sampai berapa kita belum tahu, karena masih dilakukan penggalian," ujarnya.
Dikatakan, situs kuno yang ditemukan jika dilihat dari teknik bangunan, terutama struktur penyusunan batu bata mirip dengan Candi Batujaya. "Tidak ada keraguan lagi bangunan di Kendal ini mirip dengan Candi Batujaya di Karawang Jawa Barat. Situs di pesisir Utara Jawa bagian barat itu ada jauh sebelum masa keemasan Mataram kuno," terangnya.
Agus mengaku belum berani menyimpulkan corak kebudayaan dari jejak-jejak yang ditemukan di Bototumpang ini, apakah bangunan candi berciri khas Hindu atau Budha.
Sementara itu, salah seorang warga yang tanah miliknya dilakukan penggalian oleh tim peneliti, Suprabowo mengaku sempat tegang terhadap penemuan situs Candi Bototumpang tersebut.
"Iya saya sedikit tegang. Namun dari awal, warga di sini sudah percaya bahwa di wilayahnya ada situs kumo," ucapnya.
Ia juga mengaku kaget dengan penemuan dari tim peneliti. "Kami kagetnya itu, setelah tim peniliti arkeologi banyak menemukan situs kuno yang tersebar hampir merata diseluruh desa ini," imbuhnya.