Home Ekonomi Semarak Ramadan, ShopeePay Talk Ungkap Strategi Pelaku Usaha

Semarak Ramadan, ShopeePay Talk Ungkap Strategi Pelaku Usaha

Jakarta, Gatra.com - Layanan pembayaran digital ShopeePay pada April ini menghadirkan ShopeePay Talk edisi spesial Ramadan dengan tema “Tangkap Peluang Ramadan, Raih Kemenangan”. Melalui episode kali ini, ShopeePay bersama beberapa pelaku bisnis di industri ritel, fesyen, hingga bisnis F&B, mengupas jauh tentang strategi bisnis memikat kebutuhan pelanggan selama Ramadan.

Hadir sebagai pembicara Head of Marketing and Promotion PT Matahari Putra Prima, Tbk Joseph Martius; Marketing Manager Es Teler 77 Irman Febrianto; dan Head of Marketing and Communication Geulis Markus Happy Ganesha.

Diketahui pelaksanaan ibadah Ramadan tahun lalu menciptakan tantangan tersendiri bagi setiap orang dan juga pelaku bisnis. Lebih dari itu, situasi pandemi juga mendorong para pelaku bisnis untuk cepat beradaptasi dan mengubah strategi bisnisnya menghadapi Ramadan. Namun, pengalaman tersebut telah menjadi pelajaran berharga untuk membangun kembali strategi bisnis untuk mengakomodasi kebutuhan Ramadan masyarakat Indonesia tahun ini.

Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, Eka Nilam Dari mengatakan, kemeriahan bulan suci Ramadan menyimpan segudang potensi yang mendukung perkembangan bisnis para pelaku usaha. “Dalam rangka merayakan bulan suci Ramadan tahun ini, ShopeePay berkomitmen membantu para mitra usaha kami terus tumbuh dan bersama-sama membantu mengakomodasi kebutuhan masyarakat dengan menghadirkan rangkaian promo menarik, berkolaborasi dengan lebih banyak mitra dan dan menghadirkan wadah berbagi yang inspiratif seperti ShopeePay Talk episode spesial Ramadan ini,” kata Nilam.

Dalam pelaksanaan bulan suci Ramadan tahun kedua di tengah pandemi, ShopeePay Talk edisi spesial Ramadan memaparkan beberapa strategi untuk menangkap peluang Ramadan dari berbagai pelaku industri, antara lain:

1. Mudahkan Transaksi Konsumen dan Berbagi dengan Keluarga Jauh

Ruang gerak masyarakat Indonesia dalam merayakan Ramadan dan Hari Raya di tengah pandemi tahun ini masih cukup terbatas. Belum lagi, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan larangan mudik Idul Fitri 2021 secara resmi. Namun, permintaan masyarakat terhadap kebutuhan sehari-hari masih sangat tinggi terutama di tengah perayaan Ramadan dan momen menjelang Idul Fitri. Situasi tersebut menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi Hypermart.

Head of Marketing and Promotion PT Matahari Putra Prima Tbk, Joseph Martius menyatakan, sejak awal pandemi Covid-19, banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih berbelanja dengan volume yang lebih besar untuk mempersiapkan stok kebutuhan rumah tangga dan meminimalisir aktivitas keluar rumah.

“Untuk itu, kami menghadirkan kemudahan dalam melakukan pemesanan online lewat fitur Chat & Shop serta memastikan keamanan transaksi tanpa kontak bagi pelanggan yang langsung berbelanja di gerai-gerai Hypermart. Fitur Chat & Shop diharapkan juga akan membantu masyarakat yang tidak mudik untuk dapat berbagi sembako dan kebutuhan lainnya kepada keluarga di kampung halaman hingga ke puluhan kota di Indonesia,” ujar Joseph.

Ia menambahkan, program Kejutan Sabtu Berkah dan penawaran lainnya yang didukung oleh layanan pembayaran digital seperti ShopeePay memberikan keuntungan lebih bagi para konsumen.

2. Beradaptasi Dengan Kebutuhan dan Perilaku Konsumen

Pembatasan aktivitas masyarakat di tengah pandemi membuat mereka memilih untuk menghabiskan lebih banyak waktu di rumah. Hal ini mendorong para pelaku bisnis beradaptasi dan tetap kreatif untuk menghadapi perubahan perilaku konsumen, seperti meluncurkan produk makanan beku siap masak.

Marketing Manager Es Teler 77, Irman Febrianto menyebutkan di Ramadan tahun ini, pihaknya menyediakan paket Rahmat (Rame-Rame Lebih Hemat) yang berisi beberapa produk makanan beku andalan kami agar para konsumen tetap dapat membawa kehangatan sajian khas Es Teler 77 bersama dengan keluarga besar di rumah.

“Paket khusus Ramadan tersebut juga dapat menjadi opsi hampers Ramadan untuk dikirimkan ke kerabat terdekat. Selain itu, kami juga akan terus menghadirkan inovasi menu sembari menjaga citarasa khas Es Teler 77 yang sudah berdiri selama 38 tahun ini,” ucap Irman.

3. Perkuat Inovasi, Kolaborasi, dan Maksimalkan Platform Digital

Melemahnya perputaran konsumsi dan daya beli masyarakat Indonesia yang disebabkan pandemi memang memberikan dampak yang sangat besar terhadap pelaku bisnis lini kecil hingga besar. Selain sektor bisnis makanan dan minuman, sektor fesyen pun dinilai jadi salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemi. Namun, di tahun 2021, sektor ini kembali menunjukkan peluang untuk bangkit dan memberikan peluang bagi pelaku bisnis.

Head of Marketing and Communication Geulis, Markus Happy Ganesha mengatakan, pandemi Covid-19 menyadarkan pihaknya akan pentingnya adaptasi dan inovasi sesuai kebutuhan masyarakat. “Sejak awal, salah satu strategi kami adalah dengan memanfaatkan kanal daring serta kolaborasi dengan layanan pembayaran digital, seperti ShopeePay, dalam menjangkau konsumen di seluruh Indonesia,” kata Markus.

Melalui strategi tersebut, bisnis dapat bertahan bahkan menunjukkan peningkatan transaksi yang positif. “Kami percaya bahwa adopsi teknologi digital merupakan kunci untuk memenangkan momen Ramadan dan Hari Raya tahun ini,” sambungnya.

98