Kendal, Gatra.com - Dengan memanfaatkan saluran irigasi yang memiliki debit arus deras, Pemerintah Desa (Pemdes) Blimbing Kecamatan Boja Kendal Jawa Tengah, berhasil mengembangkan energi listrik. Energi listrik dihasilkan dari turbin air pada saluran irigasi, nantinya akan digunakan untuk penerangan dan pembangkit mesin sumur bawah tanah (submersible).
Kepala Desa (Kades) Blimbing, Sutrisno mengatakan, inovasi yang dilakukan pihak pemdes berawal dari turunnya arus tegangan listrik PLN setiap musim kemarau datang, sehingga tidak mampu mengangkat sumur submersible.
"Melihat kondisi yang seperti itu, pemdes lantas berupa bagaimana caranya memanfaatkan saluran irigasi untuk dibuat hidromikro penggasil tenaga listrik," kata Sutrisno, Selasa (20/4).
Setelah dilakukan penelitian, kata Sutrisno, saluran irigasi ternyata layak untuk didirikan mikrohidro. Listrik yang dihasilkan dari mikrohidro akhirnya digunakan tidak hanya untuk mengangkat mesin sumur bawah tanah, namun bisa dimanfaatkan seluruh warga Desa Blimbing yang membutuhkan energi listrik.
"Selain itu, listrik yang dihasilkan dari kincir air ini juga digunakan pengusaha ternak ayam," ujarnya.
Pengusaha ternak ayam mengaku sangat terbantu dengan adanya hidromikro. Sebelumnya, saat memakai listrik biasa, tagihan perbulan mencapai Rp 6juta. Namun, kini biaya yang dikeluarkan kurang dari nominal tersebut. "Ini tentu menguntungkan pengusaha ternak dan sekaligus menguntungkan pemdes karena ada tambahan pemasukan," ungkapnya.
Sutrisno berharap nantinya kalau memang banyak warga yang membutuhkan, tenaga listrik dari mikro hidro akan ditambah kapasitas teganganya. Pihaknya juga mendapatkan bantuan dari pendataan air tanah di bawah naungan balai besar wilayah sungai atau BBWS Pemali Juana.