Depok, Gatra.com - Wali Kota Depok, Muhammad Idris menegaskan bahwa dirinya beserta jajaran mendukung secara penuh pengusutan dugaan korupsi pengadaan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) serta pemotongan insentif yang terjadi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok.

Sebelumnya, Sandi Butar Butar, salah seorang Tenaga Honor Lepas (THL) Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok mengungkap dugaan korupsi di lembaga itu Kepada awak media, Sandi membeberkan sejumlah masalah, di antaranya soal sepatu PDL yang mahal namun mutunya di bawah spesifikasi, hingga honorarium penyemprotan desinfektan yang cuma dicairkan Rp 850.000 dari total Rp 1,7 juta yang seharusnya diterima.

"Saya juga meminta semua pihak yang terkait untuk bersikap kooperatif pada upaya mencari kebenaran dan kejelasan dalam kasus ini," tutur Mohammad Idris melalui rilis resminya yang dikeluarkan pada Senin (19/04).

Mohammad Idris mengungkapkan, pihaknya telah memerintahkan Inspektorat untuk mendalami permasalahan ini. Lantas, dari hasil koordinasi Inspektorat Kota Depok dengan Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), disepakati bahwa Irjen Kemendagri akan menangani dan melakukan pemeriksaan atas informasi dugaan korupsi tersebut.

Terkait nasib Sandi, Muhammad Idris menjamin keamanannya. Pihaknya telah memastikan tidak ada surat peringatan(SP) yang dijatuhi kepada pelapor. Kemudian Idris menegaskan bila pihak pelapor merasa dikirimi SP atau diintimidasi, dia bisa langsung melaporkan hal tersebut kepada dirinya.

"Saya jamin keamanan yang bersangkutan," tegas Idris.

Idris mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menungu dan mengawal kasus tersebut mengingat saat ini proses pemeriksaan masih berlangsung.

"Semoga yang benar terlihat nyata benar, dan yang salah terlihat nyata salah. Tuhan Maha Bijaksana selalu berpihak kepada kebenaran dan keadilan," pungkasnya.