Strasbourg, Gatra.com – Kompetisi baru bernama European Super League (ESL) kemungkinan besar akan bergulir dalam waktu dekat dan sudah disepakati oleh klub-klub raksasa dari tiga liga top Eropa. Eks pelatih Arsenal, Arsene Wenger, pernah memprediksi kemunculan kompetisi eksklusif ini dua belas tahun silam.
“Liga-liga nasional akan tetap bertahan, tapi mungkin dalam waktu sepuluh tahun ke depan, Anda akan melihat adanya liga Eropa,” ujar Wenger, seperti dilansir The Guardian pada tahun 2009.
“Tim-tim [di liga Eropa] akan bermain di ajang liga Eropa pada tengah pekan dan liga nasional pada akhir pekan,” tambah manajer yang menukangi The Gunners selama 22 tahun tersebut.
“Saya tak yakin 100% kalau saya benar tapi saya merasa bahwa di dalam olahraga kita, terdapat suara-suara di balik layar yang muncul untuk melakukan sesuatu, khususnya apabila peraturan-peraturan menjadi terlalu membatasi bagi klub-klub ini,” ujar Wenger.
Dua belas tahun silam, Wenger khawatir apabila kompetisi liga Eropa ini terwujud, para elit sepak bola, atau yang disebutnya sebagai “waralaba”, akan memonopoli sepak bola. Klub-klub elit akan melepaskan diri dari kompetisi yang sudah ada dan membagi kekayaan kepada para anggota liganya saja. Sementara sistem prestasi, seperti promosi klub dari liga-liga nasional, akan hilang.
Sejak saat itu pula Wenger sudah merasa ada yang salah dengan manajemen keuangan klub-klub besar sepak bola Eropa. “Cara kita berjalan secara finansial adalah bahwa uang yang didapat dari ajang Liga Champion pun tidak akan cukup bagi beberapa klub karena mereka menghabiskan terlalu banyak uang,” jelasnya.
Prediksi Wenger tersebut sekarang menjadi kenyataan, meski tampak menjadi kenyataan pahit bagi sebagian besar insan sepak bola dan penggemarnya. Enam klub besar dari Inggris, tiga dari Spanyol, dan tiga dari Italia telah menyetujui bergulirnya European Super League.
Kompetisi yang direncanakan akan berjalan secepatnya pada bulan Agustus 2021 tersebut menggunakan sistem liga sebagai babak kualifikasi untuk menyaring tim yang lolos ke babak knock-out. Pertandingan akan dimainkan pada tengah pekan dan tim-tim yang bersangkutan akan tetap bermain di liga nasionalnya masing-masing.
Meski begitu, UEFA punya sikap lain soal ini lantaran badan sepak bola Eropa tersebut berencana melarang klub anggota European Super League untuk bertanding di level domestik, Eropa, maupun dunia, seperti yang tertulis dalam pernyataan resmi UEFA, (19/4).
Setelah menjadi polemik hangat beberapa hari terakhir, Arsene Wenger pun akhirnya buka mulut. “Saya akan bilang kalau [pembentukan ESL] ini adalah ide buruk,” ujar Wenger kepada talkSPORT, seperti dilansir metro.co.uk.
“Sepak bola harus tetap bersatu. Itu adalah hal terpenting dan berdasar pada nilai-nilai olahraga dan juga secara keseluruhan merupakan penghormatan terhadap sejarah sepak bola Eropa. Saya pribadi percaya bahwa ide ini [ESL] tidak akan mencapai kesuksesan yang besar,” tutur Wenger.