Batam, Gatra.com- Gubernur Kepulauan Raiu (Kepri), Ansar Ahmad mengaku was-was terkait rencana pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang akan masuk melalui Pelabuhan Internasional yang ada di Kepri dalam waktu dekat dengan kebijakan rekalibrasi.
Sebab, diprediksi ada banyak terdapat PMI yang kembali ke tanah air membawa tes Covid 19 dengan hasil negatif, namun setelah dilakukan pemeriksaan ulang di BTKL Batam diketahui memiliki hasil positif Covid 19.
Selain itu, belum adanya kejelasan dukungan akomodasi dan pembiayaan penanganan kepulangan PMI secara Mandiri atau Kalibrasi dari Pemerintah Pusat menimbulkan maslah baru.
"Permasalahan lainnya yaitu kebijakan terkait pelarangan mudik pada tanggal 6 s.d.17 Mei 2021, yang berpengaruh pada ketersediaan moda transportasi umum dari Kepri menuju wilayah tujuan akhir PMI pada tanggal larangan mudik tersebut. Otomatis akan ada penolakan oleh Pemerintah Daerah yang menjadi tujuan akhir PMI," katanya, Senin (19/4).
Ansar merinci, PMI yang pulang ke Indonesia melalui Kepri sejak 18 Maret 2020 sampai 14 April 2021 tercatat sebanyak 74.198 orang. Jumlah itu, terekap ada 60.160 orang yang masuk dari tanggal 18 Maret 2020 sampai 31 Desember 2020, dan 14.038 orang masuk Kepri dari tanggal 1 Januari 2021 sampai 14 April 2021.
"Adapun PMI yang pulang ke Indonesia melalui Kepri dengan kualifikasi PMI yang pulang secara mandiri melalui pintu masuk Batam dan PMI yang terkena deportasi melalui Tanjungpinang terangnya.
Ansar kemudian menyampaikan, terdapat peningkatan rekapitulasi jumlah kasus positif Covid-19 dari kepulangan PMI dari luar negri yang masuk melalui Kepri yaitu sebanyak 190 kasus. Jumlah itu tercatat sejak priode bulan Januari hingga awal April 2021.
"Sementara ada tambahan jumlah PMI yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada periode 1 sampai dengan 17 April 2021 sebanyak 106 kasus. Diantaranya 83 orang terditeksi masuk melalui pintu Batam dan 23 orang positif Covid 19 diketahui masuk melalui Tanjungpinang," jelasnya.
Apalagi, kata Ansar, kondisi terkini dari Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid 19 di Galang sudah tidak memadai. Dari kapasitas di RSKI Galang, ada sebanyak 360 unit tempat tidur dan saat ini telah terisi sekitar 310 unit. Di Tanjungpinang lokasi isolasi di LPMP Kepri kapasitasnya ada 88 tempat tidur dan sudah terisi 66.
"Kami akan tetap mencari alternatif lokasi isolasi. Namun untuk mengantisipasi fluktuasi menjelang pemulangan PMI, kami mohon pemerintah pusat dapat membantu dengan menugaskan kapal KRI untuk memfasilitasi proses karantina di kapal. Setelah memenuhi persyaratan baru dipulangkan ke kampung halaman," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo memprediksi ada banyak PMI yang pulang dengan membawa dokumen hasil swab negatif Covid 19 yang tidak akurat dan resmi.
"Bahkan seperti pengalaman sebelumnya, banyak PMI yang diketahui belum menjalani tes swab PCR. Banyak sekali yang setelah di swab di sini kedapatan hasilnya positif Covid 19. Di sini kita melihat ada indikasi mereka membawa hasil swab PCR abal-abal atau palsu, tuturnya.