Sragen, Gatra.com - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen menggilir rapid swab antigen terhadap 48 guru dan karyawan SMAN 1 Gondang Sragen, Jawa Tengah. Kasus kematian tiga guru di sekolah ini akibat Covid-19 dan penularan ke rekan-rekannya harus segera diatasi.
Total sembilan guru dan karyawan sudah terinveksi Covid-19 dengan tiga diantaranya meninggal dunia di SMAN 1 Gondang. Mereka yang tertular menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing karena tanpa gejala. Sedangkan swab antigen bagi 48 guru dan karyawan berlangsung di puskesmas setempat. Langkah tracing tersebut diawasi langsung Kepala Cabang Disdikbud Wilayah Jateng VI, Suratno.
Kepala Puskesmas Gondang Dedi Ari Saputro mengatakan seluruh guru dan karyawan di sekolah tersebut menjalani rapid tes antigen. Hanya beberapa yang kurang enak badan, meminta penundaan. "Ada yang enggak hadir. Karena kurang enak badan," katanya.
Hasil tes menjadi kewenangan DKK terkait tracing kontak erat mereka yang duluan positif terpapar Covid-19.
Kepala DKK Sragen, Hargiyanto menyampaikan dari hasil pelacakan, kasus penyebaran covid-19 di SMAN 1 Gondang berawal dari salah satu guru yang pulang menghadiri hajatan luar kota. Dari guru itu, Covid-19 menyebar ke rekan guru dan karyawan lain. Dalam perkembangannya tiga guru kemudian meninggal dunia.
"Sebagian yang positif kondisinya sudah membaik. Ada yang di Masaran, Gondang, Semarang dan Sragen. Yang 4 kelihatannya sudah sembuh," ujarnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Jateng VI, Suratno mengatakan masih menunggu informasi dari DKK perihal hasil tes swab antigen.
Suratno kembali menegaskan bahwa SMAN 1 Gondang bukan sekolah yang ditunjuk menggelar ujicoba tatap muka. Selama ini pembelajaran di sekolah itu digelar secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).