Kupang, Gatra.com - Penyaluran bantuan uang perumahan bagi warga terdampak siklon Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai sekarang masih terkendala data. Ini karena dari 22 Kabupaten / Kota sebagian belum mengirimkan data secara lengkap dan masih mencicil.
“Kendala utama karena data kerusakan rumah akibat badai seroja di NTT belum tuntas untuk dikirimkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ada Kabupaten yang masih mengumpulkan datanya. Ini karena medan yang masih sulit dijangkau karena terisolir badai Seroja dua pekan lalu ,” kata Kepala Biro Humas Pemprov NTT, Marius Ardu Jelamu ( 19/4).
Karena itu, Marius menghimbau kepada 22 Pemerintah Kabupaten/Kota di NTT agar segera mengirimkan data rumah rusak, akibat siklon Seroja ke Posko penangulangan bencana Provinsi NTT. Ini untuk diusulkan ke BNPB guna pencairan dananya.
“Kami minta agar Bupati dan Walikota segera mengirimkan data –data kerusakan rumah untuk dikirim ke BNPB. Karena cepat atau lambatnya penyaluran bantuan itu tergantung data dari Pemerintah Kabupaten/Kota ,” jelas Marius.
Jika sudah dilakukan pendataan rumah-rumah yang rusak kata Marius maka data –data tersebut akan dimasukan dalam Surat Keputusan Bupati atau Walikota untuk diusulkan ke BNPB.
“Jika sudah ada SK Bupati atau Walikota, data tersebut akan dirampungkan untuk dikirimkan. Begitu tiba maka BNPB akan menggelontorkan uang bagi warga yg rumahnya rusak ringan, sedang dan berat,” katanya.
Dia menyebutkan penentuan rumah yang mengalami rusak ringan, sedang dan berat akan diverifikasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR).
“Dinas PUPR yang akan melakukan validasi ke rumah-rumah warga dan menentukan, apakah rumah itu rusak ringan, sedang atau berat. Senua yang diverifikasi itu sesuai kriteria dari BNPB ,” katanya.
Untuk korban Seroja yang rumahnya rusak, kata Marius, BNPB akan membantu dengan tiga kategori. Untuk rusak ringan Rp 10 Juta, rusak sedang Rp25 Juta dan rusak berat Rp50 Juta. Khusus untuk rusak berat dimana rumahnya hancur total dan lahannya masih memungkinkan untuk dibangun kembali akan diberikan bantuan Rp 50 Juta.
Dia menyebutkan kriteria kerusakan yakni kerusakannya berada di bawah 30 persen masuk kategori rusak ringan, sedangkan rusak sedang antara 30-70 persen, dan rusak berat 70 persen keatas.
“Khusus rumah yang mengalami kerusakan dan masuk kategori rusak ringan dan sedang, jika sudah diperbaiki pemiliknya akan diganti biayanya. Namun harus disiapkan data dan dokumentasi saat diterjang seroja ,” katanya.
Seperti diberitakan Gatra.com sebelumnya, dampak korban jiwa dan kerusakan akibat bencana alam siklon Tropis Seroja, untuk sementara ada 181 orang meninggal dunia, 47 orang dinyatakan hilang, 225 orang luka-luka. Pengungsi berjumlah 58.914 orang, rumah rusak berat 14.862 unit, rumah rusak sedang 12.865 unit, rumah rusak ringan sejumlah 43.069 unit, dan 70.796 rumah terdampak, serta fasilitas umum yang terdampak sejumlah 2.927 unit.