Karanganyar, Gatra.com - Paguyuban Warga Karanganyar Rantau (Pagaranyar) saling berbagi tips aman menghindari penyekatan dan pulang kampung halaman dalam keadaan sehat wal afiat. Tips semacam itu marak berseliweran di grup-grup media sosial anggota Pagaranyar. Seperti diketahui, pemerintah melarang mudik. Penyekatan berlaku mulai 6-17 Mei 2021.
Koordinator Pagaranyar, Sukirdi Suryo mengatakan jumlah perantau asal Karanganyar mencapai 35 ribu orang. Mudik pada tahun ini kemungkinan tak semuanya pulang kampung. Sebagian sudah menetap di perantauan. Namun tak sedikit akan menempuh perjalanan berisiko. Apalagi para perantau asal Karanganyar dari Jabodetabek tak lagi difasilitasi armada mudik gratis dari pemerintah daerah. Sehingga perlu merencana matang perjalanan mudiknya secara mandiri.
"Rencanakan matang. Kalau naik angkutan umum, pastikan sudah memesan jauh hari. Hati-hati jangan termakan promosi di medsos tentang armada travel yang bisa mengantar anda ke tujuan sewaktu-waktu. Bisa jadi malah tidak nyaman dan banyak rintangan di jalan," katanya kepada Gatra.com, Minggu (18/4).
Di sosial media antarkelompok, lanjut Sukirdi, para perantau berbagi tips mudik. Mereka disarankan menghindari pulang kampung pada 6-17 Mei. Daripada berurusan dengan aparat, mereka lebih baik pulang mudik maksimal tanggal 5 Mei. Sedangkan pemudik dengan menaiki kendaraan pribadi wajib tahu wilayah penyekatan rute ke kampung halaman.
"Bagi yang bawa mobil pribadi juga harus berhati hati. Jangan nekat pulang di mana larangan mudik benar-benar diterapkan oleh pihak kepolisian dengan adanya sekatan sekatan di jalan yg menghalau para pemudik yang nekat. Jangan ambil risiko lebih baik persiapkan lebaran nyaman dan aman meskipun di perantauan," jelasnya.
Ia berpesan supaya satgas jogo tonggo mengamati siapa saja pemudik yang pulang ke kampung halaman. Para pemudik juga harus kooperatif dengan satgas Covid-19 di desa. "Harus siap dengan isolasi mandiri," katanya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar Purwati mengaku belum berkoordinasi terkait penanganan pemudik. Namun ia menyarankan bagi perantau yang berhasil pulang ke kampung halaman supaya isolasi mandiri lima hari.
"Sesuai instruksi Kemenkes, pulang dari bepergian jauh disarankan lima hari karantina di rumah. Lihat kondisi apakah muncul gejala," katanya.