Kendal, Gatra.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kendal telah usai. Dari tiga calon yang maju diperhelatan lima tahunan, yakni KH Ali Nurudin–Yekti Handayani (NUrani), Tino–Mustamsikin (TIM), dan Dico Ganinduto–Basuki (Dibas), berhasil digelar dengan aman dan kondusif.
Pasangan Dibas dipercaya untuk mengemban amanah Kendal ke depan lebih baik lagi sesuai dengan visi misi yang diusungnya. Namun, seiring perjalanan waktu dan belum genap 100 hari Dibas memimpin Kendal, punggawa atau pentolan dari pengusung pasangan NUrani dan TIM melakukan sebuah pertemuan yang tidak biasa.
Hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain Ketua DPRD Kendal Muhammad Makmun yang pada waktu pilkada merupakan pengusung pasangan nomor urut dua NUrani. Sedangkan Ketua PCNU Kendal, KH Danial Royyan, yang notabene tuan rumah merupakan sosok yang mendukung pasangan nomor urut tiga TIM.
Selain itu, nampak pula Ketua Fraksi PKB DPRD Kendal, Yusuf; dan Ketua Komisi D, Mahfud Sodiq; yang juga mengusung NUrani serta Ketua Relawan Ijo Khusnul Huda, relawan pengusung TIM dengan basis kiai kampung dan warga NU.
Makmun menyampaikan bahwa pertemuan 02 dan 03 kebetulan saja, bukan direncanakan sebagai pertemuan pihak yang kalah. Tetapi lebih sebagai bentuk pengawalan terhadap aspirasi warga NU.
Sejatinya, kata Makmun, pertemuan yang berlangsung adalah sebuah pertemuan dari organisasi independen, yakni Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam (Ika PMII) Kendal yang merupakan anak dari NU kepada pimpinan NU Kendal.
Dalam pertemuan tersebut, Makmun juga tidak menampik bahwa membahas kebijakan pemerintah daerah yang telah memotong honor guru Madrasah Diniyah (Madin) untuk refokusing penanganan Covid-19.
"Untuk refokusing honor guru Madin saya selaku Ketua DPRD Kendal, sudah berbicara dengan Sekda dan bupati. Pak Mahfud selaku Ketua Komisi D juga sudah membuat nota dinas dengan OPD terkait, soal refokusing honor guru Madin itu," kata Makmun pada Sabtu (17/4).
Langkah itu dilakukan agar pemotongan honor guru Madin bisa dikembalikan lagi. Bahkan, selaku Ketua DPC PKB Kendal, ia beserta Fraksi PKB siap untuk memberikan laporan yang utuh atas upaya yang telah dilakukan agar honor guru Madin yang direfokusing bisa dikembalikan.
"Mungkin di forum yang berbeda nanti kami akan berikan laporan itu kepada Abah Kyai Danial," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Kendal, KH Danial Royyan, dengan bahasa penuh candanya mengatakan, pertemuan yang dilakukan bukan berarti karena sama-sama kalah di pilkada kemarin.
"Yang sudah ya sudahlah. Sekarang bagaimana caranya memperbaiki Kendal agar ke depan lebih baik," kata kiai Danial.
Namun yang menjadi sebuah cacatan Danial, harus ada balance dalam roda sebuah kepemimpinan ataupun kepemerintahan. Dia menyarankan agar jangan sampai dalam sebuah kepemerintahan tidak ada sebuah kritik yang konstruktif.
"Berdayakan semua yang menjadi anggota dari 10 anggota Fraksi PKB yang ada. Tapi jangan yang muluk-muluk, yang rasional saja," ujarnya.
Kiai Danial meminta kepada legislator PKB bahwa Kendal memiliki lumbung yang besar yakni, KIK. "Jangan sampai lumbung itu diambil orang, apalagi sampai tidak tahu kalau diambil orang, payah itu," tandasnya.
Menurutnya, melalui kekuatan yang ada di legislatif, semua lumbung kekayaan itu harus diberdayakan sebaik-baiknya, nanti bersinergi dengan NU. "Kita bisa bahaslah bagaimana caranya agar Kendal lebih baik," ucapnya.