Kupang, Gatra.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Laiskodat, menyebutkan bahwa sampai saat ini jumlah pengungsi yang berada di rumah kerabat atau keluarga lebih banyak ketimbang yang ada di pengungsian.
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Viktor dalam konferensi pers virtual pada Jumat (16/4), sekitar 6 ribu Kepala Keluarga atau 43.425 orang mengungsi di rumah kerabatnya.
Pengurangan pengungsi terjadi posko penampungan. Viktor menyebutkan bahwa warga yang masih berada di penampungan terdiri dari 1.023 Kepala Keluarga (KK) atau 4182 orang. Angka tersebut mengalami penurunan karena sebelumnya posko penampungan diisi oleh 7.425 KK atau 58.914 orang.
“Saat ini yang tinggal di posko penampungan tinggal 1.023 Kepala Keluarga atau 4.182 orang,” ucap Viktor.
Terkait korban jiwa dan warga yang berstatus hilang, keduanya masih belum mengalami penambahan. Viktor menyebutkan, 181 orang meninggal dan 47 orang masih berstatus hilang.
Adapun 225 orang yang mengalami luka masih dalam perawatan. “Saat ini, yang luka-luka masih dirawat, baik di rumah sakit maupun di Puskesmas,” ujarnya.
Viktor menambahkan bahwa ditemukan pengungsi di tempat pengungsian di Kota Kupang yang dinyatakan reaktif Covid-19 setelah menjalani rapid test Antigen. Ia menuturkan bahwa pengungsi tersebut sudah ditangani sesuai prosedur.
“Kita sudah menangani, mengisolasi sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam rangka pandemi Covid-19,” ucap Viktor.