Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif lembaga kajian kebijakan independen PARA Syndicate Ari Nurcahyo menyebutkan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bisa dievaluasi oleh Presiden Indonesia Joko Widodo. Hal ini berkaitan dengan upaya Moeldoko untuk mejadi Ketua Umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) sehingga terlibat konflik dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Ari menyebutkan, terdapat kemungkinan bahwa Moeldoko bisa dievaluasi oleh Jokowi seandainya Jokowi tidak nyaman dengan manuver Moeldoko di luar posisinya sebagai KSP.
Upaya Moeldoko untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat menurut Ari juga bisa menurunkan kewibawaan lembaga Kantor Staf Presiden (KSP) dan menurunkan citra Presiden. Hal ini menurutnya membuat Moeldoko bisa diganti.
“Saya pikir ini cukup rasional karena memang nama Pak Jokowi, nama Presiden dan Kelembagaan dibawa-bawa dalam kisruh dualisme Partai Demokrat sehingga apakah Pak Moeldoko masuk dalam hitungan Presiden terkait reshuffle yang mengalami ekspansi ini,” ujar Ari.
Hal serupa juga diutarakan oleh Direktur Eksekutif Indopolling Network Wempy Hadir. Wempy menyebutkan, Jokowi tidak perlu ragu untuk melakukan evaluasi terhadap Moeldoko.
Dituturkan oleh Wempy, Moeldoko menurutnya memberikan beban besar bagi Jokowi dan menciptakan kegaduhan politik akibat manuvernya terhadap Partai Demokrat.
“Dan menurut saya, Pak Jokowi tidak perlu ragu untuk melakukan evaluasi terhadap Pak Moeldoko. Mungkin ada posisi lain yang pantas dan layak buat dia, tapi kalau saat ini menurut saya, dia adalah beban bagi Pak Jokowi dalam kekuasaan,” ucap Wempy di webinar yang sama.