Karanganyar, Gatra.com - Hampir semua masjid di Kabupaten Karanganyar penuh jamaah salat tarawih. Aturan pembatasan jarak seakan kurang dipatuhi. Melihat fakta tersebut, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengaku tak khawatir itu bakal memicu kenaikan kasus Covid-19. Ia memprediksi kondisi tersebut tak berlangsung lama.
"Kita tetap terus imbau jaraknya (saf) dijaga. Di masjid, kapasitas maksimal 50 persen. Tapi tunggu saja nanti, pasti kapasitas maksimal itu terpenuhi (jemaah berkurang)," katanya kepada wartawan di Karanganyar, Jumat (16/4).
Ia mengapresiasi niat baik seluruh umat Islam yang ingin menunaikan salat tarawih berjamaah di masjid. Di awal ramadan, biasanya masjid penuh sesak. Tapi niatan itu mengendor di pertengahan ramadan. Jemaah salat wajib maupun sunah berkurang. Mereka banyak beralih ke kegiatan sosial seperti berbuka puasa bersama di luar rumah dan ke pusat-pusat perbelanjaan.
Sementara itu dalam kegiatan tarwih keliling yang dipimpinnya, Juliyatmono sengaja mengurangi jumlah rombongan. Sambil mengisi kegiatan itu, ia melihat pelaksanaan prokes di masjid.
"Yang saya datangi tertib. Semua pakai masker dan salatnya berjarak. Semoga tanpa saya pun, hal itu tetap berlanjut," katanya.
Panduan pelaksanaan ibadah sudah disampaikannya ke tempat ibadah. Intinya mengurangi durasi berkerumun dan membatasi jumlah jemaah. Sebagai contoh, salat tarawih ditunaikan tanpa didahului kultum atau mengurangi durasi kultum setelahs salat isya. Kemudian imam membaca surat-surat pendek.
"Sebaiknya salat malam dikerjakan di rumah. Itu lebih kusyuk," katanya.