Beijing, Gatra.com - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menantang Wakil Perdana Menteri yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso, untuk meminum limbah tercemar radiasi dari pembangkit listirik tenaga nuklir Fukushima.
"Seorang pejabat Jepang mengatakan bahwa tidak apa-apa jika kita meminum air itu, jadi coba tolong minum," ujar Zhao dilansir The Washington Post.
Sebelumnya, pemerintah Jepang memutuskan untuk membuang air limbah radiasi nuklir Fukushima itu ke lautan dalam kurun waktu hingga dua tahun ke depan. Menurut Aso, limbah tersebut telah melewati berbagai proses sehingga aman. "Saya dengar bahkan tidak apa-apa jika kita meminum air yang sudah diproses itu," ujar Aso dikutip dari The Japan Times.
Zhao menanggapi pernyataan Asoitu dengan menyinggung penyakit Minamata. "Penyakit Minamata di Jepang terjadi tidak jauh dari sana dan rasa sakit para korban setempat belum sembuh," singgung Zhao.
Minamata merupakan bencana penyakit polusi terbesar di Jepang yang terjadi pada dekade 1950-an. Penyakit ini melumpuhkan sistem saraf pusat manusia dan memicu cacat lahir, diduga disebabkan oleh air yang tercemar merkuri yang dibuang ke laut oleh pabrik kimia perusahaan Chisso di kota di Prefektur Kumamoto, barat daya Jepang.
Tak hanya Tiongkok, negara lain seperti Korea Selatan dan Taiwan tururt menolak keputusan Jepang terlait pembuangan air limbah nuklir Fukushima ke lautan.