Jakarta, Gatra.com - Pengamat Militer dan Intelijen, Susaningtyas Kertopati menilai sah-sah saja jika Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto membentuk Detasemen Kawal Khusus (Denwalsus). Mengingat usulan itu sudah melalui pembicaraan yang jelas dengan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Menurut saya, jika itu penyegaran dari Walsus yang ada serta sudah dibicarakan dengan Panglima TNI, di mana keberadaannya dibawah Mabes TNI, ditambah politik anggarannya jelas, maka tak ada masalah," kata Nuning di Jakarta, Kamis (15/4).

Nuning menilai usulan Denwalsus itu alangkah baiknya juga dibicarakan dengan DPR khususnya komisi I yang membidangi pertahanan. 

"Jika itu suatu lembaga baru ya harus dibicarakan dengan Komisi I sebagai mitra Kemhan," katanya.

Ia mengatakan bahwa Denwalsus sebenarnya merupakan detasemen protokol untuk jajar kehormatan menyambut tamu negara. Di lingkup Kemhan di banyak negara, memang memiliki detasemen protokol karena diatur dalam hukum internasional.

"Pak Menhan Indonesia jika selama ini berkunjung ke luar negeri juga selalu disambut jajar kehormatan. Jadi sifatnya resiprokal. Jadi tidak ada masalah," kata Nuning.

Menurut Nuning, polemik pembentukan Denwalsus di Kementerian Pertahanan (Kemhan) bermula dari postingan media sosial ajudan Prabowo meski tidak cukup informasi yang diberikan. Namun sudah diluruskan oleh Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak.

"Awal mula polemik ini dari postingan IG ajudan Menhan tanpa info yang cukup. Itu sudah diluruskan oleh Dahnil Jubir Kemhan,” katanya. 

Sebelumnya Menhan Prabowo Subianto ada keinginan untuk membentuk Denwalsus guna mengawal dirinya. Selain itu juga mengawal tamu VVIP dari Kemhan, dan pengamanan internal. 

Denwalsus ini sama dengan pasukan jajar kehormatan yang biasa digunakan dalam menyambut para tamu militer negara-negara lainnya. 

Kabarnya Prabowo juga sudah meminta kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto agar dapat menyediakan personel yang secara fisik sempurna. Tampilan fisik sempurna dibutuhkan lantaran para pasukan ini dijadikan jajaran terdepan dalam prosesi penyambutan.

Denwalsus Kemhan berasal dari tiga matra yakni TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU). Jumlah personelnya disiapkan sekitar 100.