Home Kesehatan Kemenkes Akui Bingung Kalau Tokoh Publik Sebar Hoaks

Kemenkes Akui Bingung Kalau Tokoh Publik Sebar Hoaks

Jakarta, Gatra.com – Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Widyawati, mengakui bahwa timnya kebingungan apabila tokoh publik yang punya nama besar dan terkenal luas di masyarakat menyebarkan disinformasi atau hoaks.

Sejauh ini, Widyawati dan timnya di Kementerian Kesehatan berfokus untuk memberantas hoaks di kalangan masyarakat luas, terutama hoaks yang berkaitan dengan dunia kesehatan. Hanya saja, tidak jarang disinformasi juga dilayangkan oleh pejabat publik negara.

“Sebenernya kan kalau kami imbau masyarakat itu untuk selalu lakukan cek dan ricek, baik itu artikel, konten, foto atau video, dan kita selalu bilang, cari sumber yang terpercaya, lihat sumbernya,” ujar Widyawati dalam acara Talkshow Virtual BIBIR COVID (Bincang-bincang Seputar Covid-19) seri ke-XXVIII dengan topik “Klarifikasi Isu Negatif & Hoaks tentang Covid-19” yang digelar Kamis, (15/4).

“Tapi bagaimana kalau [penyebaran hoaks] itu memang dilakukan oleh public figure yang ada di Indonesia? Itu kan memang yang membuat jadi bingung,” tambahnya.

“Itulah yang kami juga selalu bekerja sama dan minta nyuwun tulung sama organisasi profesi untuk ‘Ayo kasih kita materi, ilmu, untuk kita share,’ tapi kadang-kadang juga karena yang ini public figure-nya jadi membingungkan masyarakat,” ujar Widyawati.

Hoaks yang dimaksud oleh Widyawati adalah hoaks yang secara spesifik berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang sudah setahun lebih melanda Indonesia. Ia memberi perhatian penuh sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai hoaks-hoaks yang cepat beredar di masyarakat luas melalui media sosial seperti aplikasi kirim pesan WhatsApp. “Hoaks itu rajanya, deh. Paling banyak kita terima,” ujar Widyawati.

Sementara hoaks yang yang disebar oleh pejabat publik yang dimaksud adalah terkait kontroversi pengambilan sampel darah sebagai salah satu proses penyuntikan vaksin Nusantara yang dilakukan oleh beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, pada Rabu, (14/4).

“Tapi insyaallah dengan kerja sama kita, kita bisa meluruskan itu semua. Itu memang yang terjadi belakangan ini. Jadi, sementara kita bilang bahwa cari sumber terpercaya, siapa sumbernya,” pungkas Widyawati.

358