Banyumas, Gatra.com – Petani pembudidaya durian diimbau menanam varietas unggul bernilai tinggi. Selain itu, kualitas bibit juga menjadi faktor lain yang berpengaruh terhadap durian pada fase vegetatif hingga generatif.
Ketua Kelompok Tani Maju Makmur, Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Hasan Susanto mengatakan bibit berkualitas tak hanya terbatas pada jenisnya. Pemilihan indukan hingga perawatan stadium bibit akan berpengaruh terhadap produktivitas pohon tersebut saat nanti ditanam di lahan.
Beberapa varietas yang dianjurkan di antaranya, Bawor atau Kromo, Musangking, Kane, Montong, Duri Hitam atau Ochee dan lain-lain. Hampir seluruh benih tersebut adalah introducing atau bibit dari luar negeri, kecuali Bawor yang asli Banyumas, Jawa Tengah. “Ya memang diakui atau tidak, varietas dari luar negeri, Thailand dan Malaysia memang bagus," ujarnya.
Menurut dia, silsilah bibit tersebut juga harus diketahui. Jangan sampai, seorang petani petani durian membeli bibit tanpa diketahui asal muasal indukan si bibit durian.
Karena itu, sertifikasi menjadi penting sebagai salah satu upaya untuk menjamin keaslian bibit. Selain itu, sertifikat juga dilakukan dengan seleksi ketat, termasuk indukan dan anakannya. “Lebih baik dengan bibit bersertifikat. Setidaknya ada jaminan dari mana muasal bibitnya. Indukannya juga jelas,” ucapnya.
Sertifikat benih juga membuat tanaman lebih mudah dikirim ke luar pulau. Dengan bekal sertifikat tersebut, bibit sudah tak lagi butuh proses karantina karena sebelumnya proses standar prosedur (SOP) produksi bibit relatif lebih aman. “Kalau kami sendiri mengirim benih sampai ke luar Pulau Jawa,” ucapnya.