Dortmund, Gatra.com – Manchester City berhasil meredam ambisi Borussia Dortmund untuk berlaga di babak semi final Liga Champions musim ini. City mampu mempermalukan Dortmund di kandangnya sendiri Signal Iduna Park, Kamis (15/4) dini hari WIB.
City sempat tertinggal lebih dulu akibat gol Jude Bellingham. Namun, pasukan Pep Guardiola mampu bangkit di babak kedua. Bahkan mereka berhasil membalikkan skor berkat eksekusi penalti Riyad Mahrez, dan aksi Phil Foden.
Berkat hasil ini, Manchester City pun berhak melaju ke babak semifinal, dengan kemenangan agregat 4-2. Sebelumnya, City juga menang dengan skor 2-1 di leg pertama babak perempat final. Di semifinal, City akan menantang Paris Saint-Germain (PSG).
Tak pelak, duel kedua tim ini sekaligus menjadi pembuktian para pengusaha Timur Tengah. Baik City maupun PSG saat ini dikuasai para bos dari kawasan Arab tersebut. City dikuasai Sheikh Mansour bin Zayed sejak 2008 silam, adapun PSG dikendalikan Nasser Al-Khelaifi sejak 2011 lalu.
Mansour adalah politikus sekaligus pengusaha kaya raya dari Uni Emirat Arab dan anggota keluarga penguasa Abu Dhabi (UEA). Dia adalah saudara tiri Presiden UEA saat ini, Emir Abu Dhabi, Khalifa bin Zayed Al Nahyan.
Sementara Nasser Al-Khelaifi merupakan salah satu orang kepercayaan Emir Qatar, Sheikh Tamim. Pengusaha asal Qatar itu mampu mengubah klub menjadi langganan juara Ligue 1. Dengan uang yang melimpah, dia bisa mengaet beberapa pemain bintang seperti Zlatan Ibrahimovic, dan Angel Di Maria. Bahkan PSG berhasil memecahkan rekor pembelian termahal dunia saat merekrut Neymar pada 2017. Saat itu, mereka merogoh kocek hingga Rp3,4 triliun.
Hanya saja, sejauh ini, kedua tim belum bisa mencatatkan diri sebagai juara Liga Champions selama dikendalikan para pengusaha Timur Tengah. Prestasi terbaik kedua tim hanyalah dominan di kompetisi domestik negara masing-masing.
Di ajang Liga Champions, kedua tim masih dianggap sebagai pendatang terbaru. Prestasi terbaik diraih PSG musim lalu, dimana Neymar dan kawan-kawan mampu melaju ke babak final. Sayang mereka harus menyerah di tangan Bayern Munchen.
Sementara kiprah terbaik Manchester City di Liga Champions adalah mentok di semifinal. Itupun terjadi pada musim 2015/16 silam. Kini, dengan arsitek Pep Guardiola, pemilik City berharap lebih, timnya mampu meraih prestasi terbaik di ajang ini.
Sebelum menyingkirkan Dortmund, City menyingkirkan Borussia Monchengladbach di babak 16 besar. Adapun PSG mampu menyingkirkan tim-tim besar, termasuk juara bertahan Bayern Munchen di babak perempat final. Sebelumnya, PSG juga menekuk Barcelona di babak 16 besar. Patut dinanti duel kedua tim yang akan dimulai 27 April mendatang.