Jakarta, Gatra.com – Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu mengatakan, dalam kurun Maret hingga Oktober 2020, total klaim terkait Covid-19 mencapai Rp. 661 miliar. Jumlah ini dibayarkan kepada 9.128 pemegang polis.

"Kalau kita buka polis kesehatan, pandemi mestinya tidak dicover. Sebab, Covid-19 adalah jenis penyakit baru yang belum dimasukkan dalam polis," ungkapnya dalam acara 'Media Gathering' yang diadakan AAJI, Rabu (14/4).

Meski demikian, tambah Togar, beberapa perusahaan anggota [AAJI] tetap membayarkan klaim kepada pemegang polis. Komitmen ini tetap diberikan perusahaan asuransi jiwa walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19.

Lebih lanjut Togar menyampaikan, dalam kurun 2016-2020, jumlah klaim yang dibayar perusahaan asuransi jiwa terus meningkat. Pada 2016, industri asuransi membayar klaim sebesar Rp. 95,21 triliun, kemudiam naik jadi Rp. 120,72 pada 2017, Rp. 121,35 pada 2018, Rp. 149,77 triliun pada 2019, dan Rp. 151,10 triliun pada 2020.

"Dari total klaim Rp. 151,1 triliun tadi [pada 2020], sebesar Rp. 661 miliar-nya untuk perawatan Covid-19 yang dibayarkan kepada 9.128 pemegang polis," katanya.

Menurut data AAJI, dalam lima tahun terakhir, industri asuransi jiwa telah membayar klaim sejumlah Rp. 638,15 triliun. Tentu ini jumlah yang tidak kecil.

Sementara itu, baru-baru ini, beberapa perusahaan asuransi jiwa menerbitkan polis asuransi kesehatan yang khusus mengcover Covid-19.