Jakarta, Gatra.com – PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Catur Dharma Hall, Menara Astra, Jakarta, pada Rabu (14/4). Dalam rangka mendukung penerapan kebijakan pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19, pemegang saham Astragraphia juga dapat memberikan kuasa secara elektronik melalui eProxy yang disediakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Sepanjang 2020, Astragraphia tercatat berhasil mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar pada segmen perangkat multifungsi berwarna dan monokrom A3 serta printer produksi. Pencapaian itu terwujud melalui penetrasi pasar yang konsisten dari unit usaha solusi dokumen sebagai bisnis inti perusahaan.
Selanjutnya, unit usaha solusi teknologi informasi yang dijalankan oleh entitas anak PT Astra Graphia Information Technology (AGIT) berhasil meraih peluang dari akselerasi kebutuhan teknologi digital. Di tahun 2020, AGIT berhasil mencatatkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 16% dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.
Presiden Direktur PT Astra Graphia Tbk, Hendrix Pramana mengatakan di tengah situasi pandemi dan kondisi bisnis yang sangat menantang, Astragraphia telah berusaha untuk melakukan navigasi, adaptasi, serta mitigasi dengan cepat untuk meraih peluang bisnis dan mengoptimalkan kinerja.
“Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan karyawan, menjadi prioritas utama Astragraphia di tahun 2020,” ujar Hendrix Pramana.
Optimisme pemerintah tercermin dari prediksi ekonomi 2021 yang akan tumbuh di kisaran 5%, setelah mengalami kontraksi 2,07% di tahun 2020. Efektivitas vaksinasi Covid-19 diyakini juga akan mendorong perbaikan ekonomi regional secara bertahap. Meskipun membaik, hingga akhir 2021 aktivitas ekonomi regional diprediksi akan berada di bawah kondisi sebelum pandemi.
Hendrix Pramana menambahkan tantangan perekonomian dari dalam dan luar negeri diprediksi masih akan terus berlanjut di tahun 2021. “Namun, Astragraphia akan berusaha untuk memeroleh pendapatan dan keuntungan yang lebih baik, dengan tetap mempertahankan kepemimpinannya di industri printing dan digital melalui inovasi dan peningkatan cara kerja yang berkelanjutan yang diikuti oleh prinsip kehati-hatian.”
Perusahaan telah mengefisienkan biaya operasional dan biaya modal melalui upaya peningkatan efisiensi proses dan akan terus berupaya menjalankan operational excellence dalam setiap lini bisnis dan mencari peluang-peluang baru, agar mendapatkan hasil yang lebih baik di tengah kondisi yang tidak menentu.
Berdasarkan keputusan RUPST Astragraphia hari ini tidak ada pergantian susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. RUPST menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar 40% dari total laba bersih tahun buku 2020.
Masing-masing pemegang saham Astragraphia akan mendapatkan total dividen sebesar Rp14 per lembar saham. Sebelumnya, Astragraphia telah membagikan dividen interim pada tanggal 20 Oktober 2020 sebesar Rp 5,- dan sisanya sebesar Rp 9,- akan dibayarkan pada tanggal 12 Mei 2021.
Direktur PT Astra Graphia Tbk, Halim Wahjana mengatakan, Astragraphia memiliki posisi kas yang cukup baik walaupun kinerja bisnis terdampak signifikan oleh kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional sebagai imbas pandemi Covid-19.
“Secara konsolidasi, Astragraphia mencatat pendapatan bersih sebesar Rp3,35 triliun dan mampu mencetak laba bersih sebesar Rp48 miliar, di mana kontribusi terbesar pendapatan bersih diperoleh dari bisnis inti solusi dokumen,” pungkas Halim.