Kairo, Gatra.com - Warga Mesir memulai bulan suci Ramadan dengan kondisi yang lebih normal meski terdapat kekhawatiran tentang peningkatan kasus virus corona, dan kemungkinan infeksi gelombang ketiga.

Dilansir dari Reuters, Selasa (13/4), tahun lalu, kafe dan restoran hanya buka untuk layanan dibawa pulang, masjid tutup, dan jam malam diberlakukan. Tahun ini, restoran beroperasi dan masjid dibuka untuk beribadah meski dengan aturan kesehatan dan prosedur jaga jarak fisik yang harus dipatuhi.

Warga memadati jalan dan pasar di Ibu Kota Kairo di awal Ramadan pada Selasa (13/4). Mereka belanja lampion Ramadhan warna-warni dan permen, banyak dari mereka tidak menggunakan masker.

Salah satu pembeli bernama Amira Karim mengaku terdapat perbedaan yang mencolok antara bulan Ramadhan sekarang dengan tahun lalu.

“Tahun ini, saya bisa merasakan Ramadan,” ucap Amira.

Sejauh ini, tercatat 211.307 kasus virus corona yang terkonfirmasi di Mesir. Jumlah tersebut termasuk angka kematian sebesar 12.487 orang.

Pihak pemerintah telah mengonfirmasi kenaikan kasus infeksi COVID-19 dalam beberapa pekan ini, meningkat di atas 800 kasus harian terkonfirmasi menjelang Ramadan.

Infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi oleh pemerintah telah mengalami peningkatan di beberapa pekan terakhir. Peningkatan kasus harian berada di atas 800 kasus menjelang ketika menjelang Ramadhan.

Pejabat setempat mendesak orang-orang untuk mengambil tindakan pencegahan agar dapat berjaga-jaga terhadap kemungkinan infeksi gelombang ketiga.

Para ahli mengatakan angka dari kasus resmi kemungkinan hanya mencerminkan sebagian kecil dari kasus COVID-19 di Mesir, karena pengujian yang relatif terbatas dan tidak dimasukkannya hasil tes pribadi.

Pemerintah Mesir meluncurkan kampanye vaksinasi, tetapi sejauh ini pasokan vaksin Sinopharam dari China dan vaksin AstraZeneca melalui fasilitas COVAX terbatas.