Teheran, Gatra.com - Iran akan mulai memperkaya uranium dengan kemurnian 60 persen mulai Rabu ini (14/4).
Pernyataan itu diungkapkan kepala negosiator nuklir Iran Abbas Araghchi saat mengumumkan pada hari Selasa, dilaporkan media pemerintah setempat dikutip Al-arabiya.
"Iran telah memberi tahu Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tentang rencananya untuk memulai pengayaan 60 persen uranium pada hari Rabu," kata Araghchi dikutip Iran Press TV.
Pengumuman itu dikeluarkan setelah serangan pada hari Minggu di Natanz, situs nuklir utama di Iran tengah, di mana Teheran telah meminta pertanggungjawaban musuh bebuyutannya yakni Israel.
Otoritas Iran menggambarkan serangan itu sebagai "terorisme nuklir" dan bersumpah akan membalas dendam.
Israel belum mengomentari insiden tersebut.
“Iran akan "segera" mengganti sentrifugal yang rusak dalam serangan Minggu di Natanz, serta memasang 1.000 sentrifugal tambahan dengan kapasitas pengayaan 50 persen lebih tinggi di situs nuklir," kata Araghchi, menurut Press TV.
Tak lama setelah pengumuman itu, media pemerintah Iran melaporkan bahwa pembicaraan yang dijadwalkan pada Rabu di Wina antara Iran dan kekuatan dunia yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015, telah ditunda hingga Kamis, apalagi ada anggota delegasi Uni Eropa yang tertular virus korona.
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan pada bulan Februari lalu bahwa Teheran mungkin memperkaya kemurnian uranium hingga 60 persen jika negara itu membutuhkannya.
“Tingkat pengayaan uranium Iran tidak akan dibatasi hingga 20 persen. Kami akan tingkatkan ke tingkat apa pun yang dibutuhkan negara ... Kami dapat meningkatkannya hingga 60 persen,” kata Khamenei saat itu.