Purwokerto, Gatra.com – Bupati Banyumas, Achmad Husein berencana menambah kuota sekolah yang melakukan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sebab, dari sampel 15 sekolah pada tahap pertama, seluruhnya telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
"Kalau saya lihat ini on track ya. Sarana prasarana lengkap tadi. Anak-anaknya pakai masker saya tanya juga tahu ilmunya," kata Husein saat uji coba PTM di SMP negeri 9 Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (12/4).
Dia mengatakan, bila penerapan prokes tetap berjalan sesuai aturan, maka pihak Pemkab Banyumas akan menambah kuota sekolah yang membuka PTM. Menurutnya, hal itu akan dilakukan setelah ada evaluasi di tingkat kabupaten.
"Minggu ini kita evaluasi bersama, kita bisa tambahkan lagi. Kita bertahap, nanti kita evaluasi terus menerus. Banyak yang sekolah, tapi tetap terkendali. Semakin cepat semakin baik, minggu ini saya rasa sudah bisa diputuskan," ucapnya.
Dari pantauan Gatra.com, Husein bersama Forkompimda mengecek pelaksanaan PTM di tiga sekolah, yakni SMP negeri 9 Purwokerto, SD negeri 1 Sokanegara dan SMA negeri 2 Purwokerto. Selain rombongan Bupati, rombongan lainnya yang dipimpin Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono memonitor di SD negeri 1 Kedunggede Banyumas dan SMP negeri 1 Sumpiuh. Sedangkan rombongan yang dipimpin oleh Ketua DPRD, Budhi Setiawan memonitor uji coba PTM di SD negeri 1 Panembangan Cilongok dan SMP negeri 1 Jatilawang.
Saat mengunjungi SD negeri 1 Sokanegara, Purwokerto, petugas kesehatan juga mengambil sampel rapid tes antigen tiga orang guru. Dari ketiga sampel tersebut seluruhnya negatif.
Husein meminta guru untuk mengarahkan para siswa menjadi agen sosialisasi protokol kesehatan pada keluarganya. Bahkan, dia mengambil sampling anak-anak di tiga sekolah jika mereka menemukan anggota keluarga tidak memakai masker, anak anak bersedia mengingatkan.
Kepala SD negeri 1 Sokanegara, Tri Rudiati mengatakan, jumlah siswa yang mengikuti PTM di sekolah tersebut sebanyak 327 siswa. Namun, terdapat 4 orang tua siswa yang tidak berkenan anaknya mengikuti PTM.
"Jadi 323 (anak). Kelas 4 dan kelas 5 kita buat 3 shift. Kelompok 1 Senin dan Kamis, kelompok 2 Selasa dan Jumat, Kelompok 3 Rabu dan Sabtu. Anak-anak juga harus dijemput orang tuanya," jelasnya.