Siak, Gatra.com- Bupati Siak Alfedri menilai hasil tanaman porang atau iles-iles lebih menguntungkan dibanding kelapa sawit. Tanaman ini telah terbukti mampu memberi keuntungan yang berlipat ganda lantaran pasarnya terbuka luas hingga ke internasional.
"Hitungan kasar saja, jika satu hektare tanaman porang bisa menghasilkan 24 ton, dan dikalikan dengan harga Rp6 ribu per kilonya, kan lumayan tu. Apalagi, cuma enam bulan ditanam, bisa langsung dipanen," kata Alfedri, Senin (12/4).
Di Kabupaten Siak, Kampung (Desa) Benteng Hulu, Kecamatan Mempura salah satu daerah yang masyarakatnya sudah merasakan manisnya duit dari tanaman tersebut.
Bahkan enam kecamatan di Kabupaten Siak saat ini sedang menunggu masa panen sebanyak ratusan ribu batang. "Intinya, kita akan terus mendorong komoditi ini," kata dia.
Ketua DPW Pegiat Petani Porang Nusantara (P3N) Deny Welianto berharap Kabupaten Siak sebagai salah satu sentra komoditi porang di Riau karena Siak punya potensi untuk itu. Sebab, Kabupaten Siak memiliki lahan gambut yang cukup luas.
"Saya sudah mengembangkan porang di lahan gambut. Alhamdulillah, pertumbuhan dan hasil yang dicapai sangat memuaskan," kata dia.
Deny juga mengatakan, lahan gambut sangat cocok ditanam porang. Sebab lahan gambut memiliki deposit air yang cukup besar, kemudian lahan gambut memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi dan dibutuhkan oleh tanaman porang.
"Harga benih porang perkilonya saat ini sekitar Rp300-400 ribu. Sementara, harga umbi porang perkilonya Rp6.000-8.000," kata dia.